Konstipasi
atau sering disebut sembelit adalah kelainan pada sistem pencernaan
di mana seorang manusia
(atau mungkin juga pada hewan)
mengalami pengerasan feses
atau tinja
yang berlebihan sehingga sulit untuk dibuang atau dikeluarkan dan dapat
menyebabkan kesakitan yang hebat pada penderitanya. Konstipasi yang cukup hebat
disebut juga dengan obstipasi. Dan obstipasi yang cukup parah dapat
menyebabkan kanker usus yang berakibat fatal bagi
penderitanya.
Pencegahan
Pengobatan
Jogging
merupakan salah satu olahraga yang dapat meredakan dan mencegah sembelit.
Pengobatan
dan peredaan konstipasi secara alami dapat dilakukan dengan pengubahan pola makan menjadi lebih
sehat, rajin berolahraga,
memijat perut, minum air
putih sebanyaknya, meminum minuman prebiotik dan probiotik,
atau membiasakan diri untuk buang air besar setiap hari dengan membuat jadwal
buang air besar yang disebut bowel training.
Sedangkan
dengan cara sedikit dipaksa yang biasanya untuk penderita obstipasi,
yaitu dengan mengonsumsi obat pencahar disebut laksatif (yang kadang-kadang
menyebabkan perut
terasa melilit
berlebihan, tinja berbentuk cair, atau bahkan ketergantungan obat pencahar),
penghisapan tinja atau feses dengan alat khusus, terapi serat, dan pembedahan
(walaupun pilihan ini cukup jarang dilakukan).
Agar
penderita konstipasi dapat cepat sembuh, maka penderita dilarang:
Penyebab
Model
tinja
atau feses 1 (konstipasi kronis), 2 (konstipasi sedang) dan 3 (konstipasi
ringan) dari Bristol Stool Chart yang menunjukkan tingkat
konstipasi atau sembelit.
Konstipasi
atau sembelit adalah keluhan pada sistem pencernaan yang paling umum dan banyak
ditemui di masyarakat luas termasuk di sekitar kita. Bahkan diperkirakan
sekitar 80% manusia pernah mengalami konstipasi atau sembelit. Penyebab umum
konstipasi atau sembelit yang berada disekitar kita antara lain:
Tanda
dan gejala
Wanita
yang merasa perutnya terasa tidak nyaman karena mengalami sembelit.
Gejala dan
tanda akan berbeda antara seseorang dengan seseorang yang lain, karena pola makan, hormon,gaya hidup dan bentuk usus besar
setiap orang berbeda-beda, tetapi biasanya gejala dan tanda yang umum ditemukan
pada sebagian besar atau kadang-kadang beberapa penderitanya adalah sebagai
berikut:
Sedangkan
untuk gejala psikologis yang dapat terjadi pada para penderita sembelit antara
lain:
Gangguan
kulit
Gangguan kulit biasanya jarang
ditemukan pada penderita konstipasi biasa dan lebih rentan menyerang penderita
obstipasi. Apabila si penderita memilliki daya tahan tubuh yang lemah maka
gangguan tersebut akan semakin tampak. Penyebabnya karena racun atau toksin yang
berasal dari tinja menumpuk di usus besar dan membebani kinerja hati. Karena kinerja hati
terbebani, maka toksin itu menyebar ke seluruh tubuh. Gejala akibat penyebaran
toksin inilah yang dapat langsung terlihat pada kulit penderita. Gangguan yang
dapat terjadi misalnya kulit kusam, flek hitam, jerawat,
eksim, dan sebagainya. Biasanya gangguan-gangguan ini hanya dapat hilang bila
si penderita sudah sembuh dari konstipasi atau obstipasi.
Epidemiologi
Yang
lainnya
Munculnya
rasa mulas
dan nyeri pada perut
bukan suatu tanda dan gejala, begitupula mulas dan nyeri yang tak
tentu juga tidak menuju ke suatu gejala penyakit. Konstipasi lebih sering
terjadi pada anak-anak (karena sistem pencernaan pada anak-anak belum terlalu
sempurna), orang tua (karena kinerja sistem pencernaan pada orang tua menurun),
dan lebih banyak terjadi pada wanita dibandingkan dengan pria (karena faktor
fisik dan psikologis). Pada anak-anak, konstipasi dapat mengarah kepada soiling (enuresis dan encopresis).[5]
Konstipasi memang mengganggu, tetapi konstipasi tetap dibutuhkan oleh tubuh
untuk menyeimbangkan proses pencernaan dan mencegah divertikulosis.[6]