Konstipasi
atau sering disebut sembelit adalah kelainan pada sistem pencernaan
di mana seorang manusia
(atau mungkin juga pada hewan)
mengalami pengerasan feses
atau tinja
yang berlebihan sehingga sulit untuk dibuang atau dikeluarkan dan dapat
menyebabkan kesakitan yang hebat pada penderitanya. Konstipasi yang cukup hebat
disebut juga dengan obstipasi. Dan obstipasi yang cukup parah dapat
menyebabkan kanker usus yang berakibat fatal bagi
penderitanya.
Pencegahan
Jangan jajan di sembarang tempat.
Hindari makanan yang kandungan lemak dan
gulanya tinggi.
Minum air putih minimal 1,5 sampai 2 liter
air (kira-kira 8 gelas) sehari dan cairan lainnya setiap hari.
Olahraga, seperti jalan kaki (jogging) bisa
dilakukan.
Biasakan buang air besar secara teratur dan
jangan suka menahan buang air besar.
Konsumsi makanan yang mengandung serat
secukupnya, seperti buah-buahan dan sayur-sayuran.
Pengobatan
Jogging
merupakan salah satu olahraga yang dapat meredakan dan mencegah sembelit.
Pengobatan
dan peredaan konstipasi secara alami dapat dilakukan dengan pengubahan pola makan menjadi lebih
sehat, rajin berolahraga,
memijat perut, minum air
putih sebanyaknya, meminum minuman prebiotik dan probiotik,
atau membiasakan diri untuk buang air besar setiap hari dengan membuat jadwal
buang air besar yang disebut bowel training.
Sedangkan
dengan cara sedikit dipaksa yang biasanya untuk penderita obstipasi,
yaitu dengan mengonsumsi obat pencahar disebut laksatif (yang kadang-kadang
menyebabkan perut
terasa melilit
berlebihan, tinja berbentuk cair, atau bahkan ketergantungan obat pencahar),
penghisapan tinja atau feses dengan alat khusus, terapi serat, dan pembedahan
(walaupun pilihan ini cukup jarang dilakukan).
Agar
penderita konstipasi dapat cepat sembuh, maka penderita dilarang:
Menahan buang air besar
Mengkonsumsi makanan siap saji dan bersifat
panas
Makan dalam porsi yang banyak
Meminum minuman yang berkafein dan soft drink
Penyebab
Model
tinja
atau feses 1 (konstipasi kronis), 2 (konstipasi sedang) dan 3 (konstipasi
ringan) dari Bristol Stool Chart yang menunjukkan tingkat
konstipasi atau sembelit.
Konstipasi
atau sembelit adalah keluhan pada sistem pencernaan yang paling umum dan banyak
ditemui di masyarakat luas termasuk di sekitar kita. Bahkan diperkirakan
sekitar 80% manusia pernah mengalami konstipasi atau sembelit. Penyebab umum
konstipasi atau sembelit yang berada disekitar kita antara lain:
Menderita panas dalam
Stres
atau depresi dan aktivitas yang cukup padat
Pengaruh hormon dalam tubuh
(misalnya karena menstruasi)
Usus
kurang elastis (biasanya karena sedang dalam masa kehamilan atau usia lanjut)
Kelainan anatomis
pada sistem pencernaan
Gaya hidup dan pola makan
yang kurang teratur (seperti diet yang buruk)
Efek samping akibat meminum obat yang
mengandung banyak kalsium
atau alumunium
(misalnya obat antidiare, analgesik, dan antasida)
Kekurangan asupan vitamin C
dan kekurangan makanan berserat
Sering menahan rangsangan untuk buang air
besar dalam jangka waktu yang lama.
Tanda
dan gejala
Wanita
yang merasa perutnya terasa tidak nyaman karena mengalami sembelit.
Gejala dan
tanda akan berbeda antara seseorang dengan seseorang yang lain, karena pola makan, hormon,gaya hidup dan bentuk usus besar
setiap orang berbeda-beda, tetapi biasanya gejala dan tanda yang umum ditemukan
pada sebagian besar atau kadang-kadang beberapa penderitanya adalah sebagai
berikut:
Perut terasa begah, penuh, dan bahkan terasa
kaku karena tumpukan tinja (jika tinja sudah tertumpuk sekitar 1 minggu atau
lebih, perut penderita dapat terlihat seperti sedang hamil).
Tinja menjadi lebih keras, panas, dan
berwarna lebih gelap daripada biasanya, dan jumlahnya lebih sedikit daripada
biasanya (bahkan dapat berbentuk bulat-bulat kecil bila sudah parah).
Pada saat buang air besar tinja sulit
dikeluarkan atau dibuang, kadang-kadang harus mengejan ataupun menekan-nekan perut terlebih dahulu
supaya dapat mengeluarkan tinja (bahkan sampai mengalami ambeien
dan berkeringat
dingin).
Terdengar bunyi-bunyian dalam perut.
Bagian anus terasa penuh, dan seperti
terganjal sesuatu disertai sakit akibat bergesekan dengan tinja yang panas dan keras.
Frekuensi buang angin
meningkat disertai bau yang lebih busuk daripada biasanya (jika kram perutnya
parah, bahkan penderita akan kesulitan atau sama sekali tidak bisa buang angin).
Menurunnya frekuensi buang air besar, dan
meningkatnya waktu transit buang air besar (biasanya buang air besar
menjadi 3 hari sekali atau lebih).
Terkadang mengalami mual bahkan muntah jika
sudah parah.
Sakit punggung
bila tinja yang tertumpuk cukup banyak.
Sedangkan
untuk gejala psikologis yang dapat terjadi pada para penderita sembelit antara
lain:
Kurang percaya diri
Lebih suka menyendiri.
Tetap merasa lapar tapi ketika makan akan
lebih cepat kenyang (apalagi ketika hamil perut akan terasa mulas) karena ruang dalam perut berkurang.
Emosi cepat meningkat.
Sering berdebar-debar sehingga cepat emosi
yang mengakibatkan stres
sehingga rentan sakit kepala atau bahkan demam.
Tubuh tidak fit, tidak nyaman, lesu, cepat
lelah, dan terasa berat sehingga malas mengerjakan sesuatu bahkan kadang-kadang
sering mengantuk.
Kurang bersemangat dalam menjalani aktivitas.
Aktivitas sehari-hari terganggu karena
menjadi tubuh terasa terbebani yang mengakibatkan kualitas dan produktivitas
kerja menurun.
Gangguan
kulit
Gangguan kulit biasanya jarang
ditemukan pada penderita konstipasi biasa dan lebih rentan menyerang penderita
obstipasi. Apabila si penderita memilliki daya tahan tubuh yang lemah maka
gangguan tersebut akan semakin tampak. Penyebabnya karena racun atau toksin yang
berasal dari tinja menumpuk di usus besar dan membebani kinerja hati. Karena kinerja hati
terbebani, maka toksin itu menyebar ke seluruh tubuh. Gejala akibat penyebaran
toksin inilah yang dapat langsung terlihat pada kulit penderita. Gangguan yang
dapat terjadi misalnya kulit kusam, flek hitam, jerawat,
eksim, dan sebagainya. Biasanya gangguan-gangguan ini hanya dapat hilang bila
si penderita sudah sembuh dari konstipasi atau obstipasi.
Epidemiologi
Setiap tahunnya di Amerika,kira-kira
lebih dari 2,5 juta orang pergi ke dokter dan menghabiskan 725 juta dollar
karena masalah konstipasi.
Kontipasi biasanya terjadi pada wanita, orang
berusia lanjut, dan anak-anak.[1]
Sekitar 12% dari populasi penduduk di seluruh
dunia mengalami konstipasi.[2]
Pendapatan dari pasien obstipasi menyumbang
sekitar 3% dari total seluruh pendapatan rawat jalan.[3]
Kemungkinan seseorang terkena konstipasi
dalam suatu masyarakat adalah sebesar 2 sampai 30%.[4]
Sekitar 50% penderita konstipasi yang berobat
ke rumah sakit mengeluhkan bahwa buang air besar mereka seperti terhambat.[4]
Yang
lainnya
Munculnya
rasa mulas
dan nyeri pada perut
bukan suatu tanda dan gejala, begitupula mulas dan nyeri yang tak
tentu juga tidak menuju ke suatu gejala penyakit. Konstipasi lebih sering
terjadi pada anak-anak (karena sistem pencernaan pada anak-anak belum terlalu
sempurna), orang tua (karena kinerja sistem pencernaan pada orang tua menurun),
dan lebih banyak terjadi pada wanita dibandingkan dengan pria (karena faktor
fisik dan psikologis). Pada anak-anak, konstipasi dapat mengarah kepada soiling (enuresis dan encopresis).[5]
Konstipasi memang mengganggu, tetapi konstipasi tetap dibutuhkan oleh tubuh
untuk menyeimbangkan proses pencernaan dan mencegah divertikulosis.[6]