Diagnosa Untuk
mendiagnosis insomnia, dilakukan penilaian terhadap:
Pola
tidur penderita sakit jiwa Pemakaian
obat-obatan, alkohol, atau obat terlarang. Tingkatan stres psikis. Riwayat
medis. Aktivitas fisik. Diagnosis berdasarkan kepada kebutuhan tidur secara
individual.
Secara
umum gangguan tidur terbagi dalam empat tahapan yaitu :
Gangguan
masuk tidur dan mempertahankan tidur yang disebut dengan Insomnia
Gangguan
yang berhubungan dengan tidur/mengantuk berlebihan disebut hipersomnia
Disfungsi
yang berhubungan dengan kondisi tidur, stadium tidur atau keadaan jaga yang
berubah sifat yang disebut dengan parasomnia
Gangguan
ritme tidur jaga
Gangguan
masuk tidur dan mempertahankan tidur yang disebut dengan insomnia sendiri
dikelompokkan dalam tiga tipe. Tipe pertama adalah penderita yang tidak dapat
atau sulit tidur selama 1 sampai 3 jam pertama, namun karena kelelahan akhirnya
tertidur juga. Tipe ini biasanya dialami penderita usia muda yang sedang
mengalami kecemasan. Tipe kedua, dapat tidur dengan mudah dan nyenyak, namun
setelah 2 sampai 3 jam tidur terbangun. Kejadian ini bisa berlangsung berulang
kali. Tipe ketiga, penderita dapat tidur dengan mudah dan nyenyak, namun pada
pagi buta dia terbangun dan tidak dapat tidur lagi. Ini biasa dialami orang
yang sedang mengalami depresi.
Penyebab Insomnia
Kurang
olahraga, khawatir, ketakutan, kecemasan, kemarahan, kekurangan gizi,
kesedihan, rasa sakit dan pengumbaran nafsu birahi. Insomnia bukan suatu
penyakit, tetapi merupakan suatu gejala yang memiliki berbagai penyebab,
seperti kelainan emosional, kelainan fisik dan pemakaian obat-obatan.
Sulit
tidur sering terjadi, baik pada usia muda maupun usia lanjut; dan seringkali
timbul bersamaan dengan gangguan emosional, seperti kecemasan, kegelisahan,
depresi atau ketakutan.Kadang seseorang sulit tidur hanya karena badan dan
otaknya tidak lelah.Dengan bertambahnya usia, waktu tidur cenderung berkurang.
Pola terbangun pada dini hari lebih sering ditemukan pada usia lanjut. Beberapa
orang tertidur secara normal tetapi terbangun beberapa jam kemudian dan sulit
untuk tertidur kembali.
Kadang
mereka tidur dalam keadaan gelisah dan merasa belum puas tidur. Terbangun pada
dini hari, pada usia berapapun, merupakan pertanda dari depresi.Orang yang pola
tidurnya terganggu dapat mengalami irama tidur yang terbalik, mereka tertidur
bukan pada waktunya tidur dan bangun pada saatnya tidur.
Hal ini
sering terjadi sebagai akibat dari:
Jet lag
(terutama jika bepergian dari timur ke barat). Bekerja pada malam hari. Sering berubah-ubah jam kerja. Penggunaan alkohol yang berlebihan. Efek
samping obat (kadang-kadang). Kerusakan pada otak (karena ensefalitis, stroke, penyakit Alzheimer).
Gejala
Penderita
mengalami kesulitan untuk tidur atau sering terjaga di malam hari dan sepanjang
hari merasakan kelelahan.
Pengobatan
Pengobatan
insomnia tergantung kepada penyebab dan beratnya insomnia.
Orang tua
yang mengalami perubahan tidur karena bertambahnya usia, biasanya tidak
memerlukan pengobatan, karena perubahan tersebut adalah normal. Penderita
insomnia hendaknya tetap tenang dan santai beberapa jam sebelum waktu tidur
tiba dan menciptakan suasana yang nyaman di kamar tidur; cahaya yang redup dan
tidak berisik.Jika penyebabnya adalah stres emosional, diberikan obat untuk
mengurangi stres. Jika penyebabnya adalah depresi, diberikan obat
anti-depresi.Jika gangguan tidur berhubungan dengan aktivitas normal penderita
dan penderita merasa sehat, bisa diberikan obat tidur untuk sementara waktu.
Alternatif lain untuk mengatasi insomnia tanpa obat-obatan adalah dengan terapi
akupuntur.
Durasi
tidur dan kematian
Sebuah
survei dari 1,1 juta penduduk di Amerika yang dilakukan oleh American Cancer
Society menemukan bahwa mereka yang dilaporkan tidur sekitar 7 jam setiap malam
memiliki tingkat kematian terendah, sedangkan orang-orang yang tidur kurang
dari 6 jam atau lebih dari 8 jam lebih tinggi tingkat. kematiannya. Tidur
selama 8,5 jam atau lebih setiap malam dapat meningkatkan angka kematian
sebesar 15%. Insomnia kronis - tidur kurang dari 3,5 jam (wanita) dan 4,5 jam
(laki-laki) juga dapat menyebabkan kenaikan sebesar 15% tingkat kematian.
Setelah mengontrol durasi tidur dan insomnia, penggunaan pil tidur juga
berkaitan dengan peningkatan angka kematian
Kurang
tidur adalah masalah utama di kalangan profesional yang bekerja karena tekanan
pekerjaan dan gaya
hidup tidak sehat dapat mempengaruhi tidur. Untuk mendapatkan tidur yang baik,
beberapa orang mengambil obat tidur. Sayangnya, keseringan minum obat tidur
bisa menyebabkan efek buruk untuk tubuh.
Obat
tidur dapat membantu menginduksi tidur dalam jangka pendek tetapi memiliki efek
yang merugikan pada tubuh. Apa yang terjadi ketika Anda mengambil obat tidur?
Berikut
beberapa efek samping mengonsumsi obat tidur
1.
Ketergantungan
Setelah
terbiasa minum obat tidur, seseorang akan bergantung padanya secara fisik dan
emosional. Singkatnya, Anda tidak akan bisa tidur tanpa minum obat pada waktu tidur.
2. Napas
perlahan dan kurang dalam
Obat
tidur membuat seseorang bernapas perlahan dan kurang dalam. Obat-obat ini tidak
sehat untuk pasien asma. Orang dengan gangguan pernapasan juga harus
menghindari minum pil yang menginduksi tidur.
3.
Mempengaruhi nafsu makan
Minum
obat tidur mempengaruhi nafsu makan. Gangguan dari ritme sirkadian karena
mengonsumsi obat tidur menyebabkan perubahan dalam semua fungsi metabolisme,
terutama nafsu makan.
4.
Parasomnia
Parasomnia
adalah efek samping yang umum dari beberapa obat tidur yang kuat. Misalnya,
Anda akan melihat dinding gemetar dan kepala berputar.
5. Mimpi
aneh
Selama
tidur diinduksi, seseorang mungkin mendapat mimpi yang tidak biasa seperti
berjalan dalam tidur, ketidakstabilan, bercinta atau berjalan di tanah.
6. Lemas
hingga pingsan
Efek
samping lain dari obat tidur antara lain pingsan, sakit kepala dalam, pusing di
pagi hari, haus, kelelahan dan lemas.
6. Minum
obat tidur pakai alkohol bisa mematikan
Beberapa
orang minum obat tidur dengan jus atau minuman beralkohol. Salah satu efek
samping dari minum obat tidur dengan alkohol adalah berbahaya bagi tubuh dan
juga bisa menyebabkan kematian. Juga hindari mencampur obat tidur dengan jus
jeruk.
Gejala
mabuk. Menggunakan obat tidur bisa membuat Anda merasa kelelahan, kepala
pusing, sakit kepala atau mual, serta susah bangun di pagi hari.
Bahaya
heartburn (nyeri ulu hati). Sebuah studi yang dilakukan tahun ini menunjukkan
kalau mereka yang menggunakan obat tidur lebih berisiko terbangun akibat
serangan nyeri ulu hati akibat naiknya asam lambung ke arah kerongkongan.
Aliran asam yang berlawanan arah ini bisa merusak kerongkongan. Kerusakan yang
sama pada sel-sel yang melapisi tenggorokan akan meningkatkan risiko kanker
kerongkongan.
Menggunakan
obat tidur dalam jangka panjang bisa menyelubungi penyebab insomnia yang
sebenarnya, seperti kebiasaan tidur yang buruk atau terlalu banyak stres. Jadi,
daripada membiarkan diri bergantung pada pil tidur, ada baiknya menyelesaikan
akar masalah penyebab insomnia Anda.
Insomnia
berantai. Salah satu hal terpenting untuk diketahui mengenai obat tidur adalah
bagaimana dan kapan harus berhenti menggunakannya. Menghentikan penggunaan
dengan tiba-tiba bisa menyebabkan insomnia berantai, artinya Anda mengalami
gejala gangguan tidur yang sama bahkan lebih buruk tanpa penggunaan obat. Para pakar biasanya meresepkan dosis yang lebih rendah
atau memberikan obat yang berbeda, hingga pasien siap untuk tidur tapa bantuan
obat.
Rasa zat
kimia di mulut. Pembuat Lunesta (eszopiclone) mengingatkan pasien mengenai efek
samping yang umum berupa rasa pahit dan rasa seperti zat kimia di mulut.
Efek
samping seksual. Menurut Downey, obat tidur Rozerem berinteraksi dengan
hormon-hormon."Rozerem merupakan saingan melatonin, jadi obat ini
meningkatkan kadar melatonin sekitar 16 kali dari normal di
otak."Peningkatan melatonin ini akan membuat Anda tidur, tapi juga bisa
mengganggu kadar testosteron. Hal ini bisa mengubah dorongan seksual serta
siklus menstruasi Anda.
Tidur
merupakan salah satu cara untuk melepaskan kelelahan jasmani dan kelelahan
mental. Dengan tidur semua keluhan hilang atau berkurang dan akan kembali
mendapatkan tenaga serta semangat untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapi.
Tidur yang cukup dapat memainkan peranan dalam membantu tubuh kita untuk pulih
dari penyakit atau luka. Penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur
mengakibatkan kehilangan kekuatan, kerusakan pada sistem kekebalan dan
meningkatkan tekanan darah
Secara
TCM (Traditional Chinese Medicine), tidur merupakan suatu siklus karena
pergantian siang dan malam secara alami dimana menunjukkan Yin Yang seimbang.
Pada kondisi sehat (normal), Wei Qi (Qi pertahanan) bersirkulasi pada meridian
Yang di waktu siang dan relatif ekses sehingga membuat seorang terjaga/sadar
penuh. Ketika malam hari, Wei Qi (Qi pertahanan) menuju meridian Yin sehingga
relatif ekses Yin sehingga orang masuk dalam fase tidur.
Terapi
Akupunktur
Akupunktur
adalah suatu bentuk pengobatan Kedokteran Cina dimana jarum dimasukkan ke
meridian yang ada pada tubuh. Prinsip pengobatan akupunktur adalah untuk
menyelaraskan aliran Qi,(energi) dalam meridian yang dapat mengontrol aspek
fungsi tubuh kita. Akupunktur sangat efektif untuk insomnia, karena memiliki
efek menenangkan pada sistem saraf manusia.
Perangsangan
titik-titik akupunktur memiliki manfaat tidak terbatas. Titik pilihan untuk
insomnia biasanya difokuskan pada meridian jantung atau perikardium. Menurut
beberapa ahli akupunktur, jantung atau pericardium merupakan tempat
berkumpulnya Shen (semangat). Orang dengan insomnia biasanya merasakan
kelelahan, mudah terkejut, kegelisahan mental, khawatir, pelupa dan cemas.
Semua perasaan ini mengakibatkan tubuh menjadi lemah dan Shen (semangat)
seseorang menjadi lemah pula.
Dengan
menghilangkan faktor penyebab semisal rasa sakit dan kecemasan, akupunktur
dipercaya dapat meredakan insomnia. Beberapa pasien mulai tidur nyenyak setelah
pengobatan akupunktur pertama mereka. Enam kali perawatan akupunktur biasanya
cukup untuk mengembalikan pola tidur yang normal, bahkan pada pasien yang
menderita insomnia selama bertahun-tahun.
Riset membuktikan setelah menjalani terapi akupunktur saraf manusia menjadi tenang dan mampu memperbaiki kerusakan, selain itu tubuh memproduksi secara alami zat penenang yang mampu membuat pasien lebih tenang dan mengantuk, di samping juga akupunktur mengembalikan keseimbangan tubuh dan mengobati insomnia dari penyebab akarnya.
Contoh kasus:
Rita, 56 tahun, wanita, susah tidur semenjak usia muda, sampai sekarang memiliki riwayat insomnia 30 tahun, 3 bulan terakhir bertambah parah, tiap malam hampir tidak tidur sama sekali. Kepala agak berat, emosi tidak stabil, buang air kecil sering, terutama malam hari, nadi tenggelam, setelah terapi 1 kali, malam bisa tidur 3-4 jam, dan setelah 4 kali terapi sudah bisa tidur normal, pasien rutin terapi satu kali seminggu selama 3 bulan, sesudah itu setiap malam bisa tertidur dengan nyenyak.
Riset membuktikan setelah menjalani terapi akupunktur saraf manusia menjadi tenang dan mampu memperbaiki kerusakan, selain itu tubuh memproduksi secara alami zat penenang yang mampu membuat pasien lebih tenang dan mengantuk, di samping juga akupunktur mengembalikan keseimbangan tubuh dan mengobati insomnia dari penyebab akarnya.
Contoh kasus:
Rita, 56 tahun, wanita, susah tidur semenjak usia muda, sampai sekarang memiliki riwayat insomnia 30 tahun, 3 bulan terakhir bertambah parah, tiap malam hampir tidak tidur sama sekali. Kepala agak berat, emosi tidak stabil, buang air kecil sering, terutama malam hari, nadi tenggelam, setelah terapi 1 kali, malam bisa tidur 3-4 jam, dan setelah 4 kali terapi sudah bisa tidur normal, pasien rutin terapi satu kali seminggu selama 3 bulan, sesudah itu setiap malam bisa tertidur dengan nyenyak.