Popular Posts

Akupunktur dan herbal mengatasi Insomnia / Susah Tidur


 
Insomnia adalah gejala kelainan dalam tidur berupa kesulitan berulang untuk tidur atau mempertahankan tidur walaupun ada kesempatan untuk itu. Gejala tersebut biasanya diikuti gangguan fungsional saat bangun. Insomnia sering disebabkan oleh adanya suatu penyakit atau akibat adanya permasalahan psikologis. Dalam hal ini, bantuan medis atau psikologis akan diperlukan. Banyak penderita insomnia tergantung pada obat tidur dan zat penenang lainnya untuk bisa beristirahat. Semua obat sedatif memiliki potensi untuk menyebabkan ketergantungan psikologis berupa anggapan bahwa mereka tidak dapat tidur tanpa obat tersebut.

 

Diagnosa    Untuk mendiagnosis insomnia, dilakukan penilaian terhadap:

Pola tidur penderita sakit jiwa  Pemakaian obat-obatan, alkohol, atau obat terlarang. Tingkatan stres psikis. Riwayat medis. Aktivitas fisik. Diagnosis berdasarkan kepada kebutuhan tidur secara individual.

Secara umum gangguan tidur terbagi dalam empat tahapan yaitu :

Gangguan masuk tidur dan mempertahankan tidur yang disebut dengan Insomnia

Gangguan yang berhubungan dengan tidur/mengantuk berlebihan disebut hipersomnia

Disfungsi yang berhubungan dengan kondisi tidur, stadium tidur atau keadaan jaga yang berubah sifat yang disebut dengan parasomnia

Gangguan ritme tidur jaga

Gangguan masuk tidur dan mempertahankan tidur yang disebut dengan insomnia sendiri dikelompokkan dalam tiga tipe. Tipe pertama adalah penderita yang tidak dapat atau sulit tidur selama 1 sampai 3 jam pertama, namun karena kelelahan akhirnya tertidur juga. Tipe ini biasanya dialami penderita usia muda yang sedang mengalami kecemasan. Tipe kedua, dapat tidur dengan mudah dan nyenyak, namun setelah 2 sampai 3 jam tidur terbangun. Kejadian ini bisa berlangsung berulang kali. Tipe ketiga, penderita dapat tidur dengan mudah dan nyenyak, namun pada pagi buta dia terbangun dan tidak dapat tidur lagi. Ini biasa dialami orang yang sedang mengalami depresi.

Penyebab Insomnia

Kurang olahraga, khawatir, ketakutan, kecemasan, kemarahan, kekurangan gizi, kesedihan, rasa sakit dan pengumbaran nafsu birahi. Insomnia bukan suatu penyakit, tetapi merupakan suatu gejala yang memiliki berbagai penyebab, seperti kelainan emosional, kelainan fisik dan pemakaian obat-obatan.

Sulit tidur sering terjadi, baik pada usia muda maupun usia lanjut; dan seringkali timbul bersamaan dengan gangguan emosional, seperti kecemasan, kegelisahan, depresi atau ketakutan.Kadang seseorang sulit tidur hanya karena badan dan otaknya tidak lelah.Dengan bertambahnya usia, waktu tidur cenderung berkurang. Pola terbangun pada dini hari lebih sering ditemukan pada usia lanjut. Beberapa orang tertidur secara normal tetapi terbangun beberapa jam kemudian dan sulit untuk tertidur kembali.

Kadang mereka tidur dalam keadaan gelisah dan merasa belum puas tidur. Terbangun pada dini hari, pada usia berapapun, merupakan pertanda dari depresi.Orang yang pola tidurnya terganggu dapat mengalami irama tidur yang terbalik, mereka tertidur bukan pada waktunya tidur dan bangun pada saatnya tidur.

Hal ini sering terjadi sebagai akibat dari:

Jet lag (terutama jika bepergian dari timur ke barat). Bekerja pada malam hari.   Sering berubah-ubah jam kerja.  Penggunaan alkohol yang berlebihan. Efek samping obat (kadang-kadang). Kerusakan pada otak (karena ensefalitis, stroke, penyakit Alzheimer).

Gejala

Penderita mengalami kesulitan untuk tidur atau sering terjaga di malam hari dan sepanjang hari merasakan kelelahan.

Pengobatan

Pengobatan insomnia tergantung kepada penyebab dan beratnya insomnia.

Orang tua yang mengalami perubahan tidur karena bertambahnya usia, biasanya tidak memerlukan pengobatan, karena perubahan tersebut adalah normal. Penderita insomnia hendaknya tetap tenang dan santai beberapa jam sebelum waktu tidur tiba dan menciptakan suasana yang nyaman di kamar tidur; cahaya yang redup dan tidak berisik.Jika penyebabnya adalah stres emosional, diberikan obat untuk mengurangi stres. Jika penyebabnya adalah depresi, diberikan obat anti-depresi.Jika gangguan tidur berhubungan dengan aktivitas normal penderita dan penderita merasa sehat, bisa diberikan obat tidur untuk sementara waktu. Alternatif lain untuk mengatasi insomnia tanpa obat-obatan adalah dengan terapi akupuntur.

 

Durasi tidur dan kematian

Sebuah survei dari 1,1 juta penduduk di Amerika yang dilakukan oleh American Cancer Society menemukan bahwa mereka yang dilaporkan tidur sekitar 7 jam setiap malam memiliki tingkat kematian terendah, sedangkan orang-orang yang tidur kurang dari 6 jam atau lebih dari 8 jam lebih tinggi tingkat. kematiannya. Tidur selama 8,5 jam atau lebih setiap malam dapat meningkatkan angka kematian sebesar 15%. Insomnia kronis - tidur kurang dari 3,5 jam (wanita) dan 4,5 jam (laki-laki) juga dapat menyebabkan kenaikan sebesar 15% tingkat kematian. Setelah mengontrol durasi tidur dan insomnia, penggunaan pil tidur juga berkaitan dengan peningkatan angka kematian

Kurang tidur adalah masalah utama di kalangan profesional yang bekerja karena tekanan pekerjaan dan gaya hidup tidak sehat dapat mempengaruhi tidur. Untuk mendapatkan tidur yang baik, beberapa orang mengambil obat tidur. Sayangnya, keseringan minum obat tidur bisa menyebabkan efek buruk untuk tubuh.

Obat tidur dapat membantu menginduksi tidur dalam jangka pendek tetapi memiliki efek yang merugikan pada tubuh. Apa yang terjadi ketika Anda mengambil obat tidur?

 

Berikut beberapa efek samping mengonsumsi obat tidur

1. Ketergantungan

Setelah terbiasa minum obat tidur, seseorang akan bergantung padanya secara fisik dan emosional. Singkatnya, Anda tidak akan bisa tidur tanpa minum obat pada waktu tidur.

2. Napas perlahan dan kurang dalam

Obat tidur membuat seseorang bernapas perlahan dan kurang dalam. Obat-obat ini tidak sehat untuk pasien asma. Orang dengan gangguan pernapasan juga harus menghindari minum pil yang menginduksi tidur.

3. Mempengaruhi nafsu makan

Minum obat tidur mempengaruhi nafsu makan. Gangguan dari ritme sirkadian karena mengonsumsi obat tidur menyebabkan perubahan dalam semua fungsi metabolisme, terutama nafsu makan.

4. Parasomnia

Parasomnia adalah efek samping yang umum dari beberapa obat tidur yang kuat. Misalnya, Anda akan melihat dinding gemetar dan kepala berputar.

5. Mimpi aneh

Selama tidur diinduksi, seseorang mungkin mendapat mimpi yang tidak biasa seperti berjalan dalam tidur, ketidakstabilan, bercinta atau berjalan di tanah.

6. Lemas hingga pingsan

Efek samping lain dari obat tidur antara lain pingsan, sakit kepala dalam, pusing di pagi hari, haus, kelelahan dan lemas.

6. Minum obat tidur pakai alkohol bisa mematikan

Beberapa orang minum obat tidur dengan jus atau minuman beralkohol. Salah satu efek samping dari minum obat tidur dengan alkohol adalah berbahaya bagi tubuh dan juga bisa menyebabkan kematian. Juga hindari mencampur obat tidur dengan jus jeruk.

 

Gejala mabuk. Menggunakan obat tidur bisa membuat Anda merasa kelelahan, kepala pusing, sakit kepala atau mual, serta susah bangun di pagi hari.

Bahaya heartburn (nyeri ulu hati). Sebuah studi yang dilakukan tahun ini menunjukkan kalau mereka yang menggunakan obat tidur lebih berisiko terbangun akibat serangan nyeri ulu hati akibat naiknya asam lambung ke arah kerongkongan. Aliran asam yang berlawanan arah ini bisa merusak kerongkongan. Kerusakan yang sama pada sel-sel yang melapisi tenggorokan akan meningkatkan risiko kanker kerongkongan.

Menggunakan obat tidur dalam jangka panjang bisa menyelubungi penyebab insomnia yang sebenarnya, seperti kebiasaan tidur yang buruk atau terlalu banyak stres. Jadi, daripada membiarkan diri bergantung pada pil tidur, ada baiknya menyelesaikan akar masalah penyebab insomnia Anda.

Insomnia berantai. Salah satu hal terpenting untuk diketahui mengenai obat tidur adalah bagaimana dan kapan harus berhenti menggunakannya. Menghentikan penggunaan dengan tiba-tiba bisa menyebabkan insomnia berantai, artinya Anda mengalami gejala gangguan tidur yang sama bahkan lebih buruk tanpa penggunaan obat. Para pakar biasanya meresepkan dosis yang lebih rendah atau memberikan obat yang berbeda, hingga pasien siap untuk tidur tapa bantuan obat.

Rasa zat kimia di mulut. Pembuat Lunesta (eszopiclone) mengingatkan pasien mengenai efek samping yang umum berupa rasa pahit dan rasa seperti zat kimia di mulut.

Efek samping seksual. Menurut Downey, obat tidur Rozerem berinteraksi dengan hormon-hormon."Rozerem merupakan saingan melatonin, jadi obat ini meningkatkan kadar melatonin sekitar 16 kali dari normal di otak."Peningkatan melatonin ini akan membuat Anda tidur, tapi juga bisa mengganggu kadar testosteron. Hal ini bisa mengubah dorongan seksual serta siklus menstruasi Anda.


Tidur merupakan salah satu cara untuk melepaskan kelelahan jasmani dan kelelahan mental. Dengan tidur  semua keluhan hilang atau berkurang dan akan kembali mendapatkan tenaga serta semangat untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapi. Tidur yang cukup dapat memainkan peranan dalam membantu tubuh kita untuk pulih dari penyakit atau luka. Penelitian menunjukkan  bahwa kurang tidur mengakibatkan kehilangan kekuatan, kerusakan pada sistem kekebalan dan meningkatkan tekanan darah

Secara TCM (Traditional Chinese Medicine), tidur merupakan suatu siklus karena pergantian siang dan malam secara alami dimana menunjukkan Yin Yang seimbang. Pada kondisi sehat (normal), Wei Qi (Qi pertahanan) bersirkulasi pada meridian Yang di waktu siang dan relatif ekses sehingga membuat seorang terjaga/sadar penuh. Ketika malam hari, Wei Qi (Qi pertahanan) menuju meridian Yin sehingga relatif ekses Yin sehingga orang masuk dalam fase tidur.


Terapi Akupunktur

Akupunktur adalah suatu bentuk pengobatan Kedokteran Cina dimana jarum dimasukkan ke meridian yang ada pada tubuh. Prinsip pengobatan akupunktur adalah untuk menyelaraskan aliran Qi,(energi) dalam meridian yang dapat mengontrol aspek fungsi tubuh kita. Akupunktur sangat efektif untuk insomnia, karena memiliki efek menenangkan pada sistem saraf manusia.

Perangsangan titik-titik akupunktur memiliki manfaat tidak terbatas. Titik pilihan untuk insomnia biasanya difokuskan pada meridian jantung atau perikardium. Menurut beberapa ahli akupunktur, jantung atau pericardium merupakan tempat berkumpulnya Shen (semangat). Orang dengan insomnia biasanya merasakan kelelahan, mudah terkejut, kegelisahan mental, khawatir, pelupa dan cemas. Semua perasaan ini mengakibatkan tubuh menjadi lemah dan Shen (semangat) seseorang menjadi lemah pula.

Dengan menghilangkan faktor penyebab semisal rasa sakit dan kecemasan, akupunktur dipercaya dapat meredakan insomnia. Beberapa pasien mulai tidur nyenyak setelah pengobatan akupunktur pertama mereka. Enam kali perawatan akupunktur biasanya cukup untuk mengembalikan pola tidur yang normal, bahkan pada pasien yang menderita insomnia selama bertahun-tahun.

Riset membuktikan setelah menjalani terapi akupunktur saraf manusia menjadi tenang dan mampu memperbaiki kerusakan, selain itu tubuh memproduksi secara alami zat penenang yang mampu membuat pasien lebih tenang dan mengantuk, di samping juga akupunktur mengembalikan keseimbangan tubuh dan mengobati insomnia dari penyebab akarnya.

Contoh kasus:
Rita, 56 tahun, wanita, susah tidur semenjak usia muda, sampai sekarang memiliki riwayat insomnia 30 tahun, 3 bulan terakhir bertambah parah, tiap malam hampir tidak tidur sama sekali. Kepala agak berat, emosi tidak stabil, buang air kecil sering, terutama malam hari, nadi tenggelam, setelah terapi 1 kali, malam bisa tidur 3-4 jam, dan setelah 4 kali terapi sudah bisa tidur normal, pasien rutin terapi satu kali seminggu selama 3 bulan, sesudah itu setiap malam bisa tertidur dengan nyenyak.