Popular Posts

Pengobatan Asma


Asma adalah keadaan saluran napas yang mengalami penyempitan karena hiperaktivitas terhadap rangsangan tertentu, yang menyebabkan peradangan; penyempitan ini bersifat sementara.

Penyebab

Pada penderita asma, penyempitan saluran pernapasan merupakan respon terhadap rangsangan yang pada paru-paru normal tidak akan memengaruhi saluran pernapasan. Penyempitan ini dapat dipicu oleh berbagai rangsangan, seperti serbuk sari, debu, bulu binatang, asap, udara dingin dan olahraga.

Pada suatu serangan asma, otot polos dari bronki mengalami kejang dan jaringan yang melapisi saluran udara mengalami pembengkakan karena adanya peradangan (inflamasi) dan pelepasan lendir ke dalam saluran udara. Hal ini akan memperkecil diameter dari saluran udara (disebut bronkokonstriksi) dan penyempitan ini menyebabkan penderita harus berusaha sekuat tenaga supaya dapat bernapas.

Sel-sel tertentu di dalam saluran udara, terutama mastosit diduga bertanggungjawab terhadap awal mula terjadinya penyempitan ini. Mastosit di sepanjang bronki melepaskan bahan seperti histamin dan leukotrien yang menyebabkan terjadinya: - kontraksi otot polos - peningkatan pembentukan lendir - perpindahan sel darah putih tertentu ke bronki. Mastosit mengeluarkan bahan tersebut sebagai respon terhadap sesuatu yang mereka kenal sebagai benda asing (alergen), seperti serbuk sari, debu halus yang terdapat di dalam rumah atau bulu binatang.

Tetapi asma juga bisa terjadi pada beberapa orang tanpa alergi tertentu. Reaksi yang sama terjadi jika orang tersebut melakukan olah raga atau berada dalam cuaca dingin. Stres dan kecemasan juga bisa memicu dilepaskannya histamin dan leukotrien.

Sel lainnya yakni eosinofil yang ditemukan di dalam saluran udara penderita asma melepaskan bahan lainnya (juga leukotrien), yang juga menyebabkan penyempitan saluran udara.

Asma juga dapat disebabkan oleh tingginya rasio plasma bilirubin sebagai akibat dari stres oksidatif yang dipicu oleh oksidan.[1]

Gejala

Frekuensi dan beratnya serangan asma bervariasi. Beberapa penderita lebih sering terbebas dari gejala dan hanya mengalami serangan serangan sesak napas yang singkat dan ringan, yang terjadi sewaktu-waktu. Penderita lainnya hampir selalu mengalami batuk dan mengi (bengek) serta mengalami serangan hebat setelah menderita suatu infeksi virus, olah raga atau setelah terpapar oleh alergen maupun iritan. Menangis atau tertawa keras juga bisa menyebabkan timbulnya gejala dan juga sering batuk berkepanjangan terutama di waktu malam hari atau cuaca dingin.

Suatu serangan asma dapat terjadi secara tiba-tiba ditandai dengan napas yang berbunyi (mengi, bengek), batuk dan sesak napas. Bunyi mengi terutama terdengar ketika penderita menghembuskan napasnya. Di lain waktu, suatu serangan asma terjadi secara perlahan dengan gejala yang secara bertahap semakin memburuk. Pada kedua keadaan tersebut, yang pertama kali dirasakan oleh seorang penderita asma adalah sesak napas, batuk atau rasa sesak di dada. Serangan bisa berlangsung dalam beberapa menit atau bisa berlangsung sampai beberapa jam, bahkan selama beberapa hari.

Gejala awal pada anak-anak bisa berupa rasa gatal di dada atau di leher. Batuk kering di malam hari atau ketika melakukan olah raga juga bisa merupakan satu-satunya gejala.

Selama serangan asma, sesak napas bisa menjadi semakin berat, sehingga timbul rasa cemas. Sebagai reaksi terhadap kecemasan, penderita juga akan mengeluarkan banyak keringat.

Pada serangan yang sangat berat, penderita menjadi sulit untuk berbicara karena sesaknya sangat hebat. Kebingungan, letargi (keadaan kesadaran yang menurun, dimana penderita seperti tidur lelap, tetapi dapat dibangunkan sebentar kemudian segera tertidur kembali) dan sianosis (kulit tampak kebiruan) merupakan pertanda bahwa persediaan oksigen penderita sangat terbatas dan perlu segera dilakukan pengobatan. Meskipun telah mengalami serangan yang berat, biasanya penderita akan sembuh sempurna,

Kadang beberapa alveoli (kantong udara di paru-paru) bisa pecah dan menyebabkan udara terkumpul di dalam rongga pleura atau menyebabkan udara terkumpul di sekitar organ dada. Hal ini akan memperburuk sesak yang dirasakan oleh penderita.

Diagnosa

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejalanya yang khas.

Untuk memperkuat diagnosis bisa dilakukan pemeriksaan spirometri berulang. Spirometri juga digunakan untuk menilai beratnya penyumbatan saluran udara dan untuk memantau pengobatan.

Menentukan faktor pemicu asma seringkali tidak mudah. Tes kulit alergi bisa membantu menentukan alergen yang memicu timbulnya gejala asma. Jika diagnosisnya masih meragukan atau jika dirasa sangat penting untuk mengetahui faktor pemicu terjadinya asma, maka bisa dilakukan bronchial challenge test.

Pengobatan

Obat-obatan bisa membuat penderita asma menjalani kehidupan normal. Pengobatan segera untuk mengendalikan serangan asma berbeda dengan pengobatan rutin untuk mencegah serangan.

Asma bisa disembuhkan dengan pengobatan Akupunktur. Menurut prinsip pengobatan tradisional Cina (TCM), asma bukan hanya bisa dikendalikan, tetapi juga bisa disembuhkan. “Asma bisa sembuh, asal pasien menjaga pola hidup sehat dan berusaha menghindari faktor-faktor pemicunya.”
Sama dengan kedokteran modern, pemicu asma bisa berupa cuaca yang dingin, bau-bauan atau wangi tertentu, tungau, debu, bulu binatang dan berbagai sumber alergi lain. Dari sisi psikis, stress juga bisa memicu serangan asma.
Pada anak-anak, asma sering dipicu oleh gangguan emosi, seperti terlalu marah atau stress. Masalah kekebalan tubuh atau alergi, sinusitis juga bisa menyebabkan serangan asma.
Pada dasarnya asma adalah keadaan saluran pernapasan yang mengalami penyempitan akibat peradangan atau inflamasi. Dalam keadaan seperti ini pasien mengalami sesak napas, mengi, dada berat, batuk-batuk menjelang dini hari.
Pengobatan dengan tehnik akupunktur membagi penyakit asma menjadi 2 macam, yaitu asma dingin dan panas. Asma Dingin penyebabnya adalah faktor luar angin dingin (Yin). Gangguan ini mengacaukan peredaran Qi (energi) di paru-paru, sehingga terjadi sesak napas, pernapasan terganggu, tenggorokan berbunyi, reak encer, berwarna putih. Biasanya tidak suka minum. Gejala lain adalah sakit kepala, demam, tetapi tidak berkeringat.
Adapun gangguan asma panas disebabkan oleh pola makan dan pola hidup. Penderita asma yang panas ini menyukai makanan yang terlalu asin, pedas, gurih dan manis. Gejala asma panas ini adalah sesak napas, tenggorokan berbunyi, reak kental dan susah dikeluarkan.
Perbedaan antara asma dingin dan asma panas terdapat pada warna wajah pasien. Penderita asma panas, wajahnya kemerahan, suka sekali minum, sakit kepala terus-menerus dan berkeringat panas.
Pasien disarankan menjalani 1 siklus terapi sebanyak 12 kali, yang dijalani seminggu 2-3 kali.
Bagi anak-anak dan bayi penderita asma juga bisa diterapi dengan akupunktur. Tentu caranya berbeda dengan orang dewasa. Terapi akupunktur bisa dikombinasikan dengan pengobatan kedokteran modern, tidak ada kontraindikasinya, malah hasil lebih cepat dan baik.
Satu tips penting dalam menaklukkan penyakit asma adalah meningkatkan kekebalan dan stamina tubuh. Semakin sehat tubuh kita, semua pemicu alergi bisa dikalahkan oleh tubuh kita sendiri.

Pencegahan

Serangan asma dapat dicegah jika faktor pemicunya diketahui dan bisa dihindari. Serangan yang dipicu oleh olah raga bisa dihindari dengan meminum obat sebelum melakukan olah raga.

Penyalahgunaan Antibiotik


Antibiotik merupakan salah zat yang sangat berguna dalam dunia farmasi. Beberapa dokter anak kerap menggunakan antibiotik dalam resep dokter untuk menyembuhkan berbagai keluhan yang diberikan oleh pasien anak. Namun demikian ibu perlu waspada karena penggunaan antibiotik secara tidak rasional sebetulnya tidak diperkenankan dan justru menimbulkan efek yang kurang baik bagi pasien.

 

Definisi

Dalam penggunaan umum, antibiotik merupakan substansi atau gabungan (juga disebut obat chemotherapeutic) yang membunuh atau menghalangi pertumbuhan bakteri. Antibiotik tergolong ke dalam kelompok antimicrobial yang  digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme, termasuk jamur dan protozoa.

Istilah antibiotik  diciptakan  oleh Selman Waksman pada 1942 untuk menjelaskan suatu zat yang dihasilkan oleh mikro-organisme yang menahan perkembangan mikro-organisme lainnya dalam suatu cairan yang sangat encer. definisi asli ini dikecualikan terhadap substansi alami dalam tubuh seperti getah perut dan hidrogen peroksida (mereka membunuh bakteri tetapi tidak diproduksi oleh mikro-organisme), dan juga dikecualikan terhadap senyawa  sintetis seperti sulfonamida (obat antimicrobial). Banyak antibiotik yang memiliki molekul yang relatif kecil dengan berat molekul kurang dari 2000 Da.

Dengan kemajuan perkembangan obat-obat kimia, sebagian besar antibiotik telah dimodifikasi secara kimia  dari ramuan aslinya di alam, seperti halnya dengan beta-lactam (termasuk penicillin, yang dihasilkan oleh jamur dalam genus Penicillium, cephalosporins, dan carbapenem). Beberapa antibiotik masih diproduksi dengan mengisolasi organisme hidup, seperti aminoglycosida; di samping itu, masih banyak lagi antibiotik yang dibuat melalui sintetis murni, seperti quinolone.

 

Efek samping

Menurut penelitian memang bayi termasuk golongan usia yang biasa menjadi obyek penjualan antibiotik melalui berbagai resep yang dikeluarkan oleh dokter anak. Antibiotik berasal dari kata anti dan bios (hidup, kehidupan). Antibiotik sebagai satu kesatuan merupakan salah satu zat yang dapat digunakan untuk membunuh dan melemahkan bakteri, parasit ataupun jamur. Perlu diketahui bahwa antibiotik sama sekali tidak bisa membunuh virus karena virus tidak dapat berkembang biak secara mandiri dan memerlukan materi genetik dari sel yang ditumpanginya.

Nah setelah ibu mengetahui hal ini maka tanyakan kepada diri kita berapa banyak dokter anak yang sering meresepkan antibiotik dalam obat ketika bayi/anak menderita sakit flu yang disebabkan virus. Perlu diketahui bahwa pemberian antibiotik kepada pasien flu akibat virus sebetulnya tidak tepat. Dokter sebetulnya cenderung meresepkan antibiotik karena banyak sekali orang tua yang menginginkan agar obat yang diberikan dokter cepat menyembuhkan bayi. Karena hal inilah seringnya dokter langsung meresepkan antibiotik dalam obat anak yang biasanya berbentuk puyer. Ibu perlu memiliki sikap kritis mengenai hal ini. Jangan segan untuk bertanya kepada dokter apakah anak benar-benar membutuhkan antibiotik terlebih lagi bila penyakit disebabkan oleh virus. Dokter mungkin beralasan bahwa antibiotik harus diberikan untuk menjaga stamina tubuh bayi dengan maksud menjaga agar tidak ada virus dan kuman lain yang menyerang.

Bayi memiliki sistem imunitas sendiri sehingga bila dia terserang penyakit infeksi, imunitas bayi terpicu untuk bekerja lebih giat lagi dan menngatasi virus tersebut. Antibiotik yang diberi tidak seharusnya kepada anak malah merusak sistem kekebalan tubuh bayi dan anak. Antibiotik justru akan menurunkan daya tahan anak (imunitas) dan bahkan lebih mudah untuk terjangkit penyakit lagi. Inilah mengapa anak yang terlalu sering diberi antibiotik akan lebih cepat sakit dan berulang lagi proses ini sehingga kunjungan ke dokter bertambah dan anak menjadi semakin mudah sakit.

Antibiotik dibutuhkan ketika kita terserang infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Sebuah contoh penyakit yang membutuhkan antibiotik adalah infeksi bakteri yang menyebabkan infeksi telinga, infeksi sinus berat, radang tenggorokan, infeksi saluran kemuh, tifus, tuberkolosis dan diare.

Nah perlu ibu ketahui bahwa menurut sebuah penelitian, terbukti bahwa 80-90 persen kasus radang tenggorokan bayi tidak disebabkan oleh infeksi bakteri streptokokus. Karena hal ini penanganannya sama sekali tidak memerlukan pemberian antibiotik. Radang tenggorokan karena infeksi streptokokus juga jarang sekali terjadi pada usia di bawah dua tahun atau bahkan di bawah empat tahun. Di Amerika membeli antibiotik tanpa resep dokter lebih susah daripada membeli senjata api. Bahaya dari penyalahgunaan antibiotic adalah munculnya bakteri yang resisten dan dibutuhkan antibiotic yang lebih kuat yang memerlukan riset dengan biaya besar sehingga mengakibatkan semakin mahalnya harga antibiotic dan juga bakteri yang semakin kuat.

 

Efek Samping Mengejutkan dari Antibiotik

Tapi belum banyak orang yang tahu bahwa antibiotik juga dapat menyebabkan efek samping yang cukup membahayakan. berikut beberapa efek samping antibiotik:

 

1. Gangguan pencernaan

Salah satu efek samping antibiotik yang paling umum adalah masalah pencernaan, seperti diare, mual, kram, kembung dan nyeri.

2. Gangguan fungsi jantung dan tubuh lainnya

Beberapa orang yang mengonsumsi antibiotik mengalami jantung berdebar-debar, detak jantung abnormal, sakit kepala parah, masalah hati seperti penyakit kuning, masalah ginjal seperti air kecing berwarna gelap dan batu ginjal dan masalah saraf seperti kesemutan di tangan dan kaki.

3. Infeksi

Efek samping yang paling rentan dirasakan perempuan adalah infeksi jamur pada organ reproduksi yang dapat menyebabkan keputihan, gatal dan vagina mengeluarkan bau serta cairan.

4. Alergi

Orang yang mengonsumsi antibiotik juga sering mengalami alergi, bahkan hingga bertahun-tahun. Alergi yang sering terjadi adalah gatal-gatal dan pembengkakan di mulut atau tenggorokan.

5. Resistensi (kebal)

Orang yang keseringan minum antibiotik bisa mengalami resistensi atau tidak mempan lagi dengan antibiotik. Ketika seseorang resisten terhadap antibiotik, ada beberapa penyakit dan infeksi yang tidak dapat lagi diobati, sehingga memerlukan antibiotik dengan dosis lebih tinggi. Semakin tinggi dosis maka akan semakin menimbulkan efek samping yang serius dan mengancam jiwa.

6. Gangguan serius dan mengancam nyawa

Penggunaan antibiotik dosis tinggi dan dalam jangka lama dapat menimbulkan efek samping yang sangat serius, seperti disfungsi atau kerusakan hati, tremor (gerakan tubuh yang tidak terkontrol), penurunan sel darah putih, kerusakan otak, kerusakan ginjal, tendon pecah, koma, aritmia jantung (gangguan irama jantung) dan bahkan kematian.

 

Bila anak terlalu banyak diberi antibiotik maka akan terjadi gangguan saluran cerna, seperti diare, mual, muntah, mulas/kolik, ruam kulit, hingga pembengkakan bibir, kelopak mata, hingga gangguan napas.

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa pemberian antibiotik di usia dini dapat mengakibatkan terjadinya alergi di masa yang akan datang.

Efek samping lain yang mungkin terjadi karena pemberian antibiotik yang terlalu banyak adalah terjadi demam, gangguan darah di mana salah satu antibiotik seperti kloramfenikol dapat menekan sumsum tulang dan mengakibatkan menurunnya produksi sel-sel darah. Efek samping lain adalah munculnya kelainan hati pada penggunaan antibiotik eritromisin, flucloxacillin,nitrofurantoin, trimetoprim, sulfonamid.

Golongan amoxycillin clavulinic acid dan kelompok makrolod dapat menimbulkan allergic hepatitis. Sementara antibiotik golongan aminoglycoside, imipenem/meropenem, ciprofloxacin dapat menyebabkan gangguan ginjal.

Untuk menghindari efek samping antibiotik yang berbahaya tersebut, maka sangat dianjurkan untuk menggunakan antibiotik sesuai dengan dosis dan aturan pemakaian.

Karena influenza disebabkan oleh virus, antibiotik tidak berpengaruh pada infeksi; kecuali diresepkan untuk infeksi sekunder, seperti pneumonia bakteri. Obat antivirus dapat efektif, tetapi beberapa strain influenza dapat menunjukkan resistensi terhadap obat antivirus standar.

 

ISPA

ISPA adalah infeksi pada saluran pernapasan atas yang biasanya ditandai dengan bersin-bersin, hidung tersumbat atau meler, demam dan mungkin juga batuk. Jenis umum ISPA adalah pilek dan flu. Jika gejala memburuk atau tidak kunjung membaik, konsultasikan dengan dokter karena mungkin ada infeksi (lain) yang lebih serius. Beberapa jenis flu sangat berbahaya sehingga perlu penanganan cepat.

2. Infeksi radang tenggorokan

Radang tenggorokan dapat merupakan tanda awal pilek, tapi juga dapat merupakan gejala penyakit tersendiri yang disebut infeksi radang tenggorokan. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri streptococcus b. Pada radang tenggorokan yang merupakan awal pilek, gejala biasanya menghilang sendiri setelah beberapa hari. Jika radang tenggorokan anak Anda berlangsung lebih dari empat hari, diikuti demam tinggi, bintik-bintik merah terang dan nanah putih di bagian belakang langit-langit dan amandel dan kesulitan menelan, konsultasikan ke dokter karena kemungkinan penyebabnya adalah infeksi radang tenggorokan. Infeksi radang tenggorokan terjadi pada saluran pernapasan atas, namun dokter umumnya tidak menyebutnya sebagai ISPA karena tidak menimbulkan gejala lain seperti hidung tersumbat/meler dan batuk.

3. Rhinitis alergi

Rhinitis alergi adalah peradangan hidung yang disebabkan oleh alergi. Pemicunya adalah alergen luar ruangan seperti serbuk sari atau alergen dalam ruangan seperti bulu hewan peliharaan, jamur, dan debu. Tanda dan gejala rhinitis alergi termasuk hidung meler atau tersumbat, sakit tenggorokan, mata berair dan gatal, sakit kepala, nyeri wajah dan kelelahan.

4. Infeksi telinga tengah

Infeksi telinga tengah (otitis media) sangat umum pada balita, yang biasanya mengikuti flu. Tiga dari empat anak setidaknya pernah mendapatkan satu infeksi telinga pada saat mereka berusia 3 tahun. Gejala umumnya adalah demam, cairan bening mengalir dari salah satu atau kedua telinga, sakit kepala, tidak menanggapi suara dan mengeluhkan rasa sakit atau menarik-narik telinga. Kebanyakan infeksi telinga disebabkan oleh virus sehingga tidak mempan antibiotik. Infeksi telinga tengah yang berulang dapat menyebabkan congekan (otitis media dengan efusi), di mana cairan lengket terakumulasi dan dapat memengaruhi pendengaran.

5. Diare

Diare, yang mungkin juga disertai muntah, bukanlah penyakit tetapi gejala dari penyakit tertentu. Penyebab diare paling umum adalah infeksi virus. Penyebab lainnya adalah infeksi bakteri, efek samping antibiotik, dan keracunan.

Diare biasanya tidak berbahaya dan hanya menyebabkan dehidrasi ringan, yang ditandai oleh mulut sedikit kering, peningkatan rasa haus dan penurunan jumlah urin. Namun, Anda perlu waspada bila anak Anda menunjukkan tanda-tanda dehidrasi sedang dan berat seperti frekuensi buang air kecil yang sangat menurun (pada bayi, kurang dari satu popok basah dalam enam jam), kurangnya air mata ketika menangis, mulut kering dan mata cekung.

Hal terpenting ketika mendapatkan diare adalah memastikan kecukupan asupan cairan. Diare dan muntah banyak mengeluarkan cairan, garam dan gula dari tubuh, sehingga harus diganti. Berikan anak Anda cairan elektrolit (misalnya oralit), jus buah atau minuman manis. Bila Anda dapat menjaga kecukupan asupan cairan, kondisi anak Anda tidak akan berbahaya, bahkan jika gejalanya berlangsung lebih dari 24 jam. Jika diare parah, terus berlangsung lebih dari 24 jam atau anak Anda kesulitan mendapatkan asupan cairan melalui mulut, segera konsultasikan dengan dokter. Jangan memberikan obat anti diare kepada anak-anak tanpa petunjuk dokter.

Kelebihan TCM dalam kasus SARS dan flu burung. Tidak menimbulkan resistensi dari bakteri dan aman dikonsumsi.

Akupunktur dan herbal mengatasi Impotensi


Disfungsi Ereksi (DE, "impotensi laki-laki") adalah disfungsi seksual yang ditandai dengan ketidakmampuan untuk mengembangkan atau mempertahankan ereksi pada penis selama kinerja seksual.
Sebuah ereksi penis adalah efek hidrolik darah masuk dan dipertahankan dalam tubuh seperti spons di dalam penis. Proses ini sering dimulai sebagai akibat dari gairah seksual, ketika sinyal tersebut dikirimkan dari otak ke saraf di penis. Disfungsi ereksi ditunjukkan ketika ereksi sulit untuk menghasilkan. Ada berbagai penyebab peredaran darah, termasuk perubahan saluran kalium tegangan-gated, seperti dalam keracunan arsenik dari air minum. Penyebab organik yang paling penting adalah penyakit jantung dan diabetes, masalah neurologis (misalnya, trauma dari operasi prostatectomy), insufficiencies hormonal (hipogonadisme) dan efek samping obat.
impotensi psikologis adalah di mana ereksi atau penetrasi gagal karena pikiran atau perasaan (alasan psikologis) daripada kemustahilan fisik; di impotensi psikologis, ada respon yang kuat untuk pengobatan plasebo. Disfungsi ereksi, terikat erat karena tentang adanya ide konsekuensi kesejahteraan fisik, dapat memiliki psikologis yang parah.
Terjadinya impotensi dapat terjadi karena :

1. Gangguan fisikologis                                                            
Gangguan fisikologis yang sering kali terjadi antara lain seperti gangguan syaraf, gangguan hormonal, trauma, pemakaian obat-obat tertentu (narkoba, seperti ganja dan opium), merokok, efek samping dari pengobatan (depresi, tekanan darah tinggi), penyempitan pembuluh darah, trauma karena operasi (menyebabkan sirkulasi darah ke buah zakar terjadi dengan buruk), rusaknya sumsum tulang belakang (trauma medulla spinalis), pembengkakan prostat, rusaknya syaraf akibat penyakit kelamin, dan pembengkakan syaraf-syaraf yang terjadi karena difteria. Pada kasus umum, impotensi yang dipicu masalah fisik sering mengakibatkan terganggunya atau merusak aliran darah. Pada kenyataannya hampir sebagian besar kaum pria pernah gagal mengalami ereksi dalam hidup, walau hanya sesaat yang biasanya sering terjadi jika mereka sedang kelelahan, stres, atau mengkonsumsi alkohol.                                    
Penyebab yang bersifat fisik lebih banyak ditemukan pada pria lanjut usia, sedangkan masalah psikis lebih sering terjadi pada pria yang lebih muda. Semakin bertambah umur seorang pria, maka impotensi semakin sering terjadi, meskipun impotensi bukan merupakan bagian dari proses penuaan tetapi merupakan akibat dari penyakit yang sering ditemukan pada usia lanjut. Sekitar 50% pria berusia 65 tahun dan 75% pria berusia 80 tahun mengalami impotensi. 
            Agar bisa tegak, penis memerlukan aliran darah yang cukup. Karena itu penyakit pembuluh darah (misalnya aterosklerosis) bisa menyebabkan impotensi. Impotensi juga bisa terjadi akibat adanya bekuan darah atau akibat pembedahan pembuluh darah yang menyebabkan terganggunya aliran darah arteri ke penis.

Kerusakan saraf yang menuju dan meninggalkan penis juga bisa menyebabkan impotensi. Kerusakan saraf ini bisa terjadi akibat:

Cedera Diabetes melitus

Sklerosis multiple

Stroke

Obat-obatan

Alkohol

Penyakit tulang belakang bagian bawah

Pembedahan rektum atau prostat.

Sekitar 25% kasus impotensi disebabkan oleh obat-obatan (terutama pada pria usia lanjut yang banyak mengonsumsi obat-obatan).

Obat-obat yang bisa menyebabkan impotensi adalah:

Anti-hipertensi

Anti-psikosa

Anti-depresi

Obat penenang dll

Kadang impotensi terjadi akibat rendahnya kadar hormon testosteron. Tetapi penurunan kadar hormon pria (yang cenderung terjadi akibat proses penuaan), biasanya lebih sering menyebabkan penurunan gairah seksual (libido).                                                       
2. Gangguan psikologis                                                           
Gangguan psikologis seperti perasaan stres, terburu-buru, ketakutan, cemas terhadap sesuatu, rasa bersalah, depresi, maupun obat anti depresan yang sedang dikonsumsi. Jika seorang pria masih dapat ereksi setiap pagi, dan melakukan masturbasi sampai klimaks, berarti impotent yang mereka alami hanya karena masalah psikologis.                                                
3. Gabungan antara gangguan fisikologis dan psikologis                                        
Banyak pria mengalami impotensi karena gabungan antara masalah fisik dan psikologis. Rasa stres dan tertekan membuat keadaan tersebut semakin bertambah buruk. Apalagi didukung dengan kebiasaan para pria yang sering menyimpan dan merasa malu untuk menceritakan masalah yang tengah mereka alami dengan orang lain.                                               
4. Kelebihan dan kekurangan zat atau fungsi suatu organ                                   
5. Tersumbatnya darah dari dan menuju buah zakar.                                            
6. Penyakit lain                                                                          
TBC, malaria, dan kencing manis (diabetes mellitus) dapat mempengaruhi terjadinya impotensi.                
7. Pendidikan dan pengertian sex yang negative                                               
Berpendapat bahwa sex merupakan perbuatan kotor dan berdosa.                                    
8. Faktor-faktor lain                                                                     
Jika seseorang hanya dapat ereksi jika berhubungan dengan wanita yang memiliki kedudukan dalam bidang sosial dan ekonomi. Atau seseorang yang memiliki konstruksi tubuh kurang kuat.

Jenis Impotensi:                                                        
Hubungan seksual penting dalam pernikahan. Banyak orang berpendapat, dengan melakukan hubungan seksual, maka akan terbentuk hubungan emosional yang lebih erat di antara pasangan, sehingga sering dikaitkan dengan keharmonisan sebuah keluarga.                                      
Impoten atau disfungsi ereksi merupakan ketidakmampuan seorang pria untuk ereksi atau mempertahankan ereksi. Jenis-jenis impotensi :

1. Impotensi primer                                                                   
Terjadi jika keluhan impotensi sudah ada sejak awal saat seseorang melakukan hubungan seksual (pada pengalaman pertama).                                                                   
2. Impotensi sekunder                                                                 
Terjadi jika keluhan impotensi timbul pada seseorang yang sebelumnya tidak mengalami keluhan impotensi.                                                                                      
3. Impotensi absolute                                                                
Terjadi jika keluhan impotensi terjadi secara terus menerus, tanpa memandang waktu, tempat, dan pasangannya.                                                                         
4. Impotensi selektif                                                                
Terjadi jika keluhan impotensi timbul pada wanita tertentu. Baik pada istri ataupun wanita lain.

Gejala: Penderita tidak mampu memulai dan mempertahankan ereksi.

Diagnosa

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejalanya. Pemeriksaan fisik dilakukan untuk mencari adanya perubahan ciri seksual pria, misalnya payudara, testis dan ukuran penis, serta perubahan pada rambut, suara maupun kulit.

Untuk membedakan penyebab fisik atau psikis, dapat dilihat dari ereksi tidur yang biasanya dijumpai pula saat bangun pagi/morning erection. jika saat penderita masih mengalami morning erction, berarti impotensinya disebabkan oleh masalah psikis dan sebaliknya, jika penderita tidak mengalami morning erection maka penyebab impotensinya adalah masalah fisik.

Untuk mengetahui adanya kelainan pada arteri di panggul dan selangkangan (yang memasok darah ke penis), dilakukan pengukuran tekanan darah di tungkai.

Pemeriksaan lainnya yang mungkin perlu dilakukan:

Pemeriksaan darah lengkap

Pemeriksaan gula darah untuk diabetes

Pemeriksaan kadar TSH

USG penis.

 

Pengobatan

Herbal : Ginseng merah, Cordyceps, Tanduk menjangan, Kuda laut, Horny Goat weed dll

Akupunktur: meningkatkan aliran darah ke organ vital, meningkatkan stamina tubuh,  meningkatkan produksi hormon, menjaga keseimbangan organ tubuh, menghilangkan stress dan ketegangan mental. Sehingga dapat mengatasi berbagai masalah disfungsi ereksi.

Contoh kasus:
1. Deny, 35 tahun, kemampuan ereksi menurun secara bertahap selama 3 bulan dan kini tak dapat ereksi, badan terasa lemas, pinggang kurang bertenaga, tidak ada riwayat penyakit diabetes dan hipertensi, nadi halus, lidah merah selaput putih tipis. Setelah menjalani terapi selama 2 minggu, mulai mampu ereksi, namun tidak bisa bertahan lama, setelah 1 bulan terapi kini bisa berhubungan intim dengan normal.

Akupunktur mengatasi Jerawat


Jerawat?? Sering mengalaminya?? Menganggu banget. Bikin gak pede. Ternyata tidak cuma di wajah. Bahu, leher, dada, punggung dan lengan bagian atas bisa juga terkena jerawat. Menurut penelitian ternyata 85% jerawat ditemui pada usia 12 – 24 tahun. Dan uniknya jerawat pada laki – laki itu hanya sampai usia 25 tahun. Dan kalau wanita bisa sampai usia 40 tahun.

Menurut medis, jerawat merupakan kelainan dari folikel rambut kelenjar sebaceous dengan gambaran klinis berupa komedo, papul, postul, nodus dan kista. Kelenjar ini berada di kulit. Jika poripori tersumbat, maka akan menjadi akne (jerawat). Penyumbatan poripori diperparah dengan bakteri yang ada di kulit. Pada beberapa orang jerawat bisa mengalami peradangan yang mengarah ke jerawat yang lebih besar, biasanya disebut sebagai kista.

Penyebab Akne (Jerawat)

  • Genetik
  • Ras
  • Sinar Ultra violet
  • Kelembapan udara, temperatur
  • Psikis
  • Hormonal
  • Infeksi bakteri corynebacterium acnes, staphylococcus albus et epidermis, pityrosporum ovale et obiculare
  • Kulit berminyak

Tipe-tipe jerawat

Komedo.                                                                 
Komedo sebenarnya adalah pori-pori yang tersumbat, bisa terbuka atau tertutup. Komedo yang terbuka (blackhead), terlihat seperti pori-pori yang membesar dan menghitam. Komedo yang tertutup (whitehead) memiliki kulit yang tumbuh di atas pori-pori yang tersumbat sehingga terlihat seperti tonjolan putih kecil. Jerawat jenis komedo ini disebabkan oleh sel-sel kulit mati dan sekresi kelenjar minyak yang berlebihan pada kulit.

Jerawat biasa.
Jenis jerawat ini mudah dikenal, tonjolan kecil berwarna pink atau kemerahan. Terjadi karena pori-pori yang tersumbat terinfeksi oleh bakteri. Bakteri yang menginfeksi bisa dari waslap, kuas make up, jari tangan, juga telepon. Stres, hormon dan udara yang lembab, dapat memperbesar kemungkinan terbentuknya jerawat.

Jerawat batu (Cystic acne).                                                    
Cystic acne adalah jerawat yang besar-besar, dengan peradangan hebat, berkumpul diseluruh muka. Penderita cystic acne biasanya juga memiliki keluarga dekat yang menderita jerawat jenis ini. Secara genetik penderitanya memiliki:

  1. Kelenjar minyak yang over aktif yang membanjiri pori-pori dengan kelenjar minyak,
  2. Pertumbuhan sel-sel kulit yang tidak normal yang tidak bisa beregenerasi secepat kulit normal
  3. Memiliki respon yang berlebihan terhadap peradangan sehingga meninggalkan bekas di kulit

Selain menggangu, jerawat juga berdampak pada kehidupan sosial kita antara lain :

  • Hilangnya harga diri
  • Hilangnya kepercayaan diri
  • Penarikan diri dari kehidupan sosial karena malu
  • Kecemasan dan depresi
  • Kehilangan pekerjaan
  • Gangguan emosi

Bagaimana Akupunktur memandang akne??

Pengobatan tradisional Cina memandang fisik, emosional, dan faktor lingkungan adalah hal yang berkaitan dengan masalah kulit. Dari sudut pandang Cina, jerawat paling sering dikaitkan dengan panas dan kelembaban yang mempengaruhi organ-organ seperti paru-paru, lambung dan limpa.

Pada wanita, jerawat menjadi lebih buruk pada waktu menstruasi. Hal ini terkait dengan qi (energi) dan darah. Qi mengalir di seluruh saluran tubuh. Emosi seperti stres, frustrasi, dan marah dapat menyebabkan qi (energi) terhambat. Sering, jerawat dan masalah kulit lainnya yang terjadi waktu menstruasi disebabkan oleh stagnasi (terhambatnya) qi dan darah.

Menurut TCM, paru – paru bertanggung jawab atas kulit. Dalam banyak kasus sering didapati beberapa penyakit kulit, seperti eksim, yang sering terjadi dengan masalah paru-paru. Paru-paru juga mengatur pembukaan dan penutupan pori, yang merupakan salah satu sebab saat ada panas terakumulasi maka jerawat bisa keluar dari tubuh.

Lambung secara alami cenderung hangat dan membantu dalam pencernaan makanan. Namun, kecenderungan hangat ini akan menjadi panas dengan mudah dapat memicu jerawat di daerah perut, yang meliputi dada dan wajah.

Menurut TCM, limpa bertugas juga dalam pencernaan. Ketika pencernaan bekerja dengan baik dan harmonis tubuh menghasilkan banyak jumlah energi dan mampu menyingkirkan kelembaban. Jika limpa tidak bekerja dengan baik, kelembaban dapat menumpuk dan menyebabkan kulit berminyak dan jerawat.

Terapi Akupunktur untuk Akne

  • Adalah suatu cara pengobatan dengan menusukkan jarum akupunktur di titik – titik akupunktur di permukaan tubuh tertentu yang bertujuan untuk menormalisasi dan mengobati berbagai kondisi kesehatan tertentu.
  • Titik – titik akupunktur yang digunakan : tergantung area akne (jerawat). Apabila akne (jerawat) banyak terdapat di wajah, maka digunakan titik akupunktur yang berada di wajah.

Mekanisme Kerja Akupunktur pada Akne

Seperti yang telah diuraikan di atas, bahwa penyebab akne (jerawat) yaitu karena akumulasi (penumpukan) panas dan lembab yang berada di organ. Maka ketika jarum akupunktur dimasukkan, akan memberikan efek lokal, efek sentral, dan efek segmental yang bekerja di kulit maupun organ untuk mengusir panas dan lembab itu.

Jika akne dikaitkan dengan ketidakstabilan emosi seseorang, maka akupunktur akan membantu melancarkan qi (energi) yang terhambat tadi melalui insersi jarum akupunktur. Dengan begitu jika qi (energi) lancar, maka emosi seseorang cenderung stabil.

Beberapa Hasil Penelitian

  • Han Shuping melaporkan 230 kasus akne yang diobati dengan akupunktur selama 20 kali kunjungan berturut – turut setiap hari efektifitasnya 94, 78%
  • Li Fengbo, menggunakan elektroakupunktur pada 30 kasus akne vulgaris setiap hari selama 10 hari (1 seri terapi). Dua puluh sembilan kasus sembuh setelah dilakukan 3 seri terapi.
  • Chen Jixiang pada penelitian membagi dua kelompok. Kelompok pertama dilakukan terapi akupunktur pada 57 kasus akne vulgaris tanpa menggunakan stimulator. Dilakukan teknik penguatan dan pelemahan dan jarum ditinggalkan selama 20 menit. Pada kelompok ke dua dilakukan pada 87 kasus dengan menggunakan elektrostimulator selama 20 menit. Pada kedua kelompok diperlakukan sama. Kunjungan dilakukan sekali sehari sebanyak 20 kali kunjungan. Pada kelompok yang tidak diberi elektrostimulator, 30 kasus sembuh dan 25 kasus perbaikan. Sendangkan pada kelompok yang menggunakan elektrostimulator didapatkan 76 kasus sembuh dan 11 kasus perbaikan.
  • Onie, Kustanti (2004) dalam penelitiannya pada 23 kasus akne vulgaris dilakukan tindakan akupunktur tanpa elektrostimulator dengan kunjungan 2 kali dalam seminggu dan dilakukan sebanyak 10 kali kunjungan. Didapatkan efektifitas sebesar 95, 65%.

Cara mengatasi jerawat

Jerawat merupakan salah satu penyakit kulit yang biasa menyerang wajah. Menangani jerawat tidak boleh sembarangan. Secara umum, prinsip perawatan kulit wajah sebagai berikut.

*       Kulit wajah harus selalu bersih saat istirahat di rumah.

*       Jangan memecahkan jerawat dan jangan sering di sentuh.

*       Hindari pemakaian kosmetika rias saat tidur.

*       Kebutuhan pembersih bagi kulit kering berbeda dengan kulit berminyak atau kulit normal, demikian juga sebaliknya.

*       Membersihkan wajah pada sore hari berbeda dengan pada pagi hari
perubahan pasien setelah menjalani terapi selama 3 bulan

Keguguran


Keguguran diartikan sebagai keluarnya janin atau persalinan prematur sebelum mampu untuk hidup. Resiko keguguran memiliki persentase sebesar 15% - 40% dari ibu hamil, dan 60-75% keguguran terjadi sebelum usia kehamilan 3 bulan. Namun jumlah kejadian atau resiko keguguran akan menurun pada usia kehamilan di atas 3 bulan.

Penyebab Terjadinya Keguguran

Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya keguguran adalah:

·                         Adanya kelainan pada janin yang disebabkan kelainan kromosom, yang terjadi saat berlangsungnya proses pembuahan. Akibatnya, embrio yang terbentuk cacat dan dikeluarkan tubuh.

·                         Adanya kelainan pada ibu, seperti kelainan pada sisterm hormonal (bisa hormon prolaktin yang terlalu tinggi atau progesteron yang terlalu rendah), sistem kekebalan tubuh, infeksi menahun, dan penyakit berat yang diderita si ibu hamil.

·                         Adanya kelainan pada rahim. Kelainan yang paling umum terjadi adalah adanya miom (tumor jaringan otot) yang dapat mengganggu pertumbuhan embrio. kelainan lain yaitu rahim terlalu lemah sehingga tidak mampu menahan berat janin yang sedang berkembang. Kehamilan dalam rahim yang terlalu lemah biasanya hanya mampu bertahan hingga akhir trimester pertama.

·                         Penyebab lain adalah infeksi, seperti terkena virus TORCH, HIV, Hepatitis dll.

·                         Keguguran juga dapat diakibatkan oleh gaya hidup. Wanita yang cenderung merokok, mengkonsumsi minuman keras, obesitas atau berat badan kurang dapat memiliki gangguan hormon yang berakibat gangguan kehamilan.

  • Kelainan dan infeksi kandungan. Embrio janin perlu tempat yang sesuai agar dapat berkembang. Kelainan bentuk atau infeksi pada kandungan dapat menyebabkan keguguran karena embrio gagal melekat.
  • Imunitas. Sel darah ibu dapat membentuk antibodi yang mencegah perkembangan plasenta secara normal.
  • Pembukaan leher rahim. Pada usia kehamilan yang lebih lanjut, pembukaan leher rahim yang terlalu cepat (sebelum masa persalinan) dapat menyebabkan keguguran.
  • Penggumpalan darah (blood clotting). Beberapa wanita hamil mengalami kelainan trombosis (penggumpalan darah) yang menghalangi pembentukan pembuluh darah plasenta.
  • Penyebab lainnya. Kelainan hormon, diabetes yang tidak terkontrol, kebiasaan merokok, minuman beralkohol dan berbagai parasit juga dapat menyebabkan keguguran.

·                          

Tanda-Tanda Keguguran

Sebelum keguguran benar-benar terjadi, biasanya ada beberapa tanda yang menunjukkan adanya sesuatu yang tidak betul pada proses kehamilan. Tanda-tanda terjadinya keguguran yaitu

  Perdarahan
Perdarahan adalah tanda yang paling umum. Perdarahan yang terjadi bisa hanya berupa bercak-bercak yang berlangsung lama sampai perdarahan hebat. Kadang-kadang terdapat bagian jaringan yang robek yang ikut keluar bersamaan dengan darah. Misalnya, bagian dari jaringan dinding rahim yang terkoyak atau kantung ketuban yang robek.

  Kram atau Kejang Perut
Tanda ini rasanya mirip seperti kram perut pada awal datang bulan. Biasana kram ini berlangsung berulang-ulang dalam periode waktu yang lama. Kram atau kejang juga dapat terjadi di daerah panggul

  Nyeri Pada Bagian Bawah Perut
Rasa nyeri pada bagian bawah perut terjadi dalam waktu cukup lama. Selain di sekitar perut, rasa sakit juga dapat terjadi di bagian bawah panggul, selangkangan, dan daerah alat kelamin. Nyeri ini terjadi dalam beberapa jam hingga beberapa hari setelah muncul gejala perdarahan.

  • Keluarnya benda padat dari vagina.

Keguguran juga dapat berlangsung tanpa menimbulkan pendarahan atau rasa sakit. Janin tiba-tiba menghilang dan tanda-tanda kehamilan berhenti. Berbeda dengan kepercayaan sebagian masyarakat yang menganggap janin telah “dimakan jin”, hal tersebut bukanlah peristiwa mistis. Kemungkinan besar embrio (bakal janin) sudah meninggal namun masih melekat pada rahim sehingga diperlukan operasi (kuretase) untuk mengeluarkannya.

Pencegahan


Sebagaimana telah disampaikan, keguguran umumnya terjadi tanpa dapat dikontrol. Kekuatan rahim ibu cukup kuat untuk menahan goncangan sehingga keguguran karena trauma (benturan) jarang terjadi. Juga tidak ada bukti yang menunjukkan pengaruh stress dan aktivitas seksual terhadap keguguran.

Bila terdapat ancaman keguguran seperti pendarahan di awal-awal kehamilan, upaya pencegahan dapat dilakukan dengan istirahat yang cukup dalam beberapa hari, mengurangi aktivitas olah raga, dan menghentikan hubungan seks dalam beberapa minggu. Pada 50% kasus, ancaman keguguran dapat diatasi sehingga tidak berlanjut.

Jika ancaman keguguran disebabkan oleh pembukaan dini leher rahim, dokter mungkin akan melakukan penjahitan untuk merapatkan kembali sampai saatnya melahirkan. Tindakan medis dan pengobatan juga diperlukan bila terdapat kelainan bentuk rahim dan leher rahim.