Popular Posts

LING SIEN TCM



Kesehatan dan kebersamaan adalah harta yang terbesar….


Sehat dan panjang umur dengan akupunktur dan herbal Ling Sien TCM

Mengatasi penyakit dalam, kewanitaan, impotensi, kegemukan dan jerawat

 



Jalan Raya Darmo Permai III Pasar Modern Ruko 27 Surabaya

Praktek Senins/d Sabtu 08.00-12.00 16.00-20.00
Sabtu sore dan Minggu tutup, hari besar tetap buka

031-33481812  087850449495


 

BACHELOR OF CHINESE MEDICINE DAN MASTER OF INTERNAL MEDICINE LULUSAN TERBAIK DARI GUANGZHOU UNIVERSITY OF TRADITIONAL CHINESE MEDICINE

MANTAN DOKTER MEDICEXPRESS HONGKONG DAN GUANGZHOU TCM UNIVERSITY FIRST AFFILIATED HOSPITAL

PENGAJAR IKNI

Edema


Edema adalah pembengkakan yang dapat diamati dari akumulasi cairan dalam jaringan-jaringan tubuh. Edema paling umum terjadi pada feet (tungkai-tungkai) dan legs (kaki-kaki), dimana ia dirujuk sebagai peripheral edema. Pembengkakan adalah akibat dari akumulasi cairan yang berlebihan dibawah kulit dalam ruang-ruang didalam jaringan-jaringan. Semua jaringan-jaringan dari tubuh terbentuk dari sel-sel dan connective tissues (jaringan-jaringan penghubung) yang menjaga kesatuan dari sel-sel. Jaringan penghubung sekitar sel-sel dan pembuluh-pembuluh darah dikenal sebagai interstitium. Kebanyakan dari cairan-cairan tubuh yang ditemukan diluar sel-sel normalnya disimpan dalam dua ruang-ruang; pembuluh-pembuluh darah (sebagai bagian yang cair atau serum dari darah anda) dan ruang-ruang interstitial (tidak dalam sel-sel). Pada berbagai penyakit-penyakit, cairan yang berlebihan dapat berakumulasi dalam satu atau dua dari bagian-bagian ruangan (kompartemen) ini.

Organ tubuh mempunyai ruang-ruang interstitial dimana cairan dapat berakumulasi. Akumulasi cairan dalam ruang-ruang udara interstitial (alveoli) dalam paru-paru terjadi pada penyakit yang disebut pulmonary edema. Sebagai tambahan, kelebihan cairan adakalanya berkumpul dalam apa yang disebut ruang ketiga, yang termasuk rongga-ronga dalam perut (rongga perut atau peritoneal - disebut "ascites") atau di dada (rongga paru atau pleural - disebut "pleural effusion"). Anasarca merujuk pada akumulasi cairan yang parah yang tersebar luas dalam semua jaringan-jaringan dan rongga-rongga tubuh pada saat yang bersamaan.

Definis Pitting Edema Dan Perbedaan Dari Non-Pitting Edema


Pitting edema dapat ditunjukan dengan menggunakan tekanan pada area yang membengkak dengan menekan kulit dengan jari tangan. Jika tekanan menyebabkan lekukan ang bertahan untuk beberapa waktu setelah pelepasan dari tekanan, edema dirujuk sebagai pitting edema. Segala bentuk dari tekanan, seperti dari karet kaos kaki, dapat menginduksi pitting (lekukan) dengan tipe edema ini.

Pada non-pitting edema, yang biasanya mempengaruhi tungkai-tungkai (legs) atau lengan-lengan, tekanan yang digunakan pada kulit tidak berakibat pada lekukan yang gigih. Non-pitting edema dapat terjadi pada penyakit-penyakit tertentu dari sistim lymphatic seperti lymphedema, dimana gangguan dari sirkulasi lymphatic yang mungkin terjadi setelah operasi mastectomy, lymph node, atau congenitally. Penyebab lain dari non-pitting edema dari legs disebut pretibial myxedema, yang adalah pembengkakan diatas tulang kering pada beberapa pasien-pasien dengan hyperthyroidism. Non-pitting edema dari legs adalah sulit untuk dirawat. Obat-obat diuretic umumnya tidak efektif, meskipun menaikan legs secara periodik sepanjang hari dan alat-alat penekan mungkin mengurangi pembengkakan.

Fokus dari sisa artikel ini adalah pada pitting edema, karena ia betul-betul adalah bentuk yang paling umum dari edema.

Penyebab Pitting Edema


Edema disebabkan oleh penyakit-penyakit systemic, yaitu, penyakit-penyakit yang mempengaruhi beragam sistim-sistim organ dari tubuh, atau oleh kondisi-kondisi lokal yang melibatkan hanya anggota-anggota tubuh yang dipengaruhi. Penyakit-penyakit systemic yang paling umum yang berhubungan dengan edema melibatkan jantung, hati, dan ginjal-ginjal. Pada penyakit-penyakit ini, edema terjadi terutama karena penahanan garam tubuh (sodium chloride) yang terlalu banyak. Garam yang berlebihan menyebabkan tubuh menahan air. Air ini kemudian bocor kedalam ruang-ruang jaringan interstitial, dimana ia nampak sebagai edema.

Kondisi-kondisi lokal yang paling umum yang menyebabkan edema adalah varicose veins dan thrombophlebitis (peradangan dari vena-vena) dari vena-vena dalam dari kaki-kaki (legs). Kondisi-kondisi ini dapat menyebabkan pemompaan darah yang tidak cukup oleh vena-vena (venous insufficiency). Tekanan balik yang meningkat yang diakibatkannya pada vena-vena memaksa cairan berdiam pada kaki-kaki dan tangan-tangan (terutama pergelangan-pergelangan kaki dan kaki-kaki). Cairan yang berlebihan kemudian bocor kedalam ruang-ruang jaringan interstitial, menyebabkan edema.

Pemasukan Garam Mempengaruhi Edema


Keseimbangan garam tubuh biasanya diatur dengan baik. Orang yang normal dapat mengkonsumsi jumlah-jumlah garam yang kecil atau besar pada makanan tanpa keprihatinan untuk mengembangkan penipisan atau penahanan garam. Pemasukan garam ditentukan oleh pola-pola makanan dan pengeluaran garam dari tubuh dilaksanakn oleh ginjal-ginjal. Ginjal-ginjal mempunyai kapasitas yang besar untuk mengontrol jumlah garam dalam tubuh dengan merubah jumlah garam yang dieliminasi (dikeluarkan) dalam urin. Jumlah garam yang dikeluarkan oleh ginjal-ginjal diatur oleh faktor-faktor hormon dan fisik yang memberi sinyal apakah penahanan atau pengeluaran dari garam oleh ginjal-ginjal adalah perlu.

Jika aliran darah ke ginjal-ginjal berkurang oleh kondisi yang mendasarinya seperti gagal jantung, ginjal-ginjal bereaksi dengan menahan garam. Penahanan garam ini terjadi karena ginjal-ginjal merasa bahwa tubuh memerlukan lebih banyak cairan untuk mengkompensasi aliran darah yang berkurang. Jika pasien mempunyai penyakit ginjal yang mengganggu fungsi ginjal-ginjal, kemampuan untuk mengeluarkan garam dalam urin adalah terbatas. Pada kedua kondisi-kondisi, jumlah garam dalam tubuh meningkat, yang menyebabkan pasien untuk menahan air dan mengembangkan edema.

Pasien-pasien yang mengalami gangguan dalam kemampuannya untuk secara normal mengeluarkan garam mungkin perlu ditempatkan pada diet yang dibatasi garamnya dan/atau diberikan obat-obat diuretic (pil-pil air). Dahulu, pasien-pasien dengan penyakit-penyakit yang berhubungan dengan edema ditempatkan pada diet-diet dengan pemasukan garam yang sangat dibatasi. Dengan perkembangan dari agent-agent diuretic yang baru dan sangat kuat, pembatasan yang dicatat ini pada pemasukan garam diet umumnya tidak lagi perlu. Diuretics ini bekerja dengan menghalangi reabsorpsi dan penahanan garam oleh ginjal-ginjal, dengan demikian meningkatkan jumlah garam dan air yang dieliminasi dalam urin.

Mengapa Pasien Dengan Penyakit Jantung Menahan Cairan ?

Gagal jantung adalah akibat dari fungsi jantung yang buruk dan dicerminkan oleh berkurangnya volume darah yang dipompa keluar oleh jantung, yang disebut cardiac output. Gagal jantung dapat disebabkan oleh kelemahan dari otot jantung, yang memompa darah keluar melalui arteri-arteri ke selurh tubuh, atau oleh disfungsi dari klep-klep jantung, yang mengatur aliran darah antara kamar-kamar (bilik-bilik) jantung. Volume yang berkurang dari darah yang dipompa keluar oleh jantung (cardiac output yang berkurang) bertanggung jawab untuk aliran darah yang berkurang ke ginjal-ginjal. Sebagai akibatnya, ginjal-ginjal merasakan bahwa ada pengurangan dari volume darah dalam tubuh. Untuk melawan nampaknya kehilangan cairan, ginjal-ginjal menahan garam dan air. Pada kejadian ini, ginjal-ginjal dibohongi kedalam pemikiran bahwa tubuh perlu untuk menahan lebih banyak volume cairan ketika, kenyataannya, tubuh telah menahan terlalu banyak cairan.

Peningkatan cairan ini akhirnya berakibat pada penumpukan cairan didalam paru-paru, yang menyebabkan sesak napas. Karena berkurangnya volume darah yang dipompa keluar oleh jantung (cardiac output yang berkurang), volume darah dalam arteri-arteri juga berkurang, meskipun ada peningkatan yang nyata dalam total volume cairan tubuh. Peningkatan yang berhubungan dalam jumlah cairan dalam pembuluh-pembuluh darah dari paru-paru menyebabkan sesak napas karena cairan yang berlebihan dari pembuluh-pembuluh darah paru-paru bocor kedalam ruang-ruang udara (alveoli) dan interstitium pada paru-paru. Akumulasi cairan dalam paru-paru ini disebut pulmonary edema. Pada saat yang bersamaan, akumulasi cairan pada kaki-kaki (legs) menyebabkan pitting edema. Edema ini terjadi karena penumpukan dari darah pada vena-vena dari kaki-kaki (legs) menyebabkan kebocoran cairan dari kapialer-kapiler kaki-kaki (pembuluh-pembuluh darah kecil) kedalam ruang-ruang interstitial.

Pengertian dari bagaimana jantung dan paru-paru berinteraksi akan membantu anda memahami lebih baik bagaimana penahanan cairan bekerja pada gagal jantung. Jantung mempunyai empat kamar-kamar; auricle dan ventricle pada sisi kiri jantung dan auricle dan ventricle pada sisi kanan. Auricle kiri menerima darah yang beroksigen dari paru-paru dan mengirimnya ke ventricle kiri, yang kemudian memompanya melalui arteri-arteri ke seluruh tubuh. Darah kemudian diangkut balik ke jantung oleh vena-vena kedalam auricle kanan dan dikirim ke ventricle kanan, yang kemudian memompanya ke paru-paru untuk diberi oksigen kembali.

Gagal jantung sisi kiri, yang disebabkan terutama oleh ventricle kiri yang lemah, biasanya disebabkan oleh penyakit jantung koroner, hipertensi, atau penyakit klep-klep jantung. Secara khas, ketika pasien-pasien ini awalnya datang pada dokter mereka disulitkan oleh sesak napas dengan pengerahan tenaga dan ketika berbaring pada malam hari (orthopnea). Gejala-gejala ini disebabkan oleh pulmonary edema yang disebabkan oleh berkumpulnya darah pada pembuluh-pembuluh dari paru-paru.

Berlawanan dengannya, gagal jantung sisi kanan, yang seringkali disebabkan oleh penyakit paru yang kronis seperti emphysema, awalnya menyebakan penahanan garam dan edema. Penahanan garam yang gigih pada pasien-pasien ini, bagaimanapun, mungkin menjurus pada volume darah yang membesar dalam pembuluh-pembuluh darah, dengan demikian menyebabkan akumulasi cairan pada paru-paru (pulmonary congestion) dan sesak napas.

Pada pasien-pasien dengan gagal jantung yang disebabkan oleh otot jantng yang lemah (cardiomyopathy), keduanya ventricle-ventricle kiri dan kanan jantung biasanya terpengaruh. Pasien-pasien ini, oleh karenanya, dapat awalnya menderita dari pembengkakan kedua-duanya pada paru-paru (pulmonary edema) dan pada legs (kaki-kaki) dan tungkai-tungkai/feet (peripheral edema). Dokter yang memeriksa pasien yang mempunyai gagal jantung congestif dengan penahanan cairan mencari tanda-tanda tertentu. Ini termasuk:

  • pitting edema dari legs (kaki-kaki) dan feet (tungkai-tungkai),
  • rales pada paru-paru (suara-suara gemercik yang lembab dari cairan yang berlebihan yang dapat didengar dengan stethoscope),
  • gallop rhythm (suara-suara tiga jantung sebagai gantinya dari dua yang normal yang disebabkan oleh kelemahan otot), dan
  • vena-vena leher yang menggelembung. Vena-vena leher yang menggelembung mencerminkan akumulasi dari darah pada vena-vena yang mengembalikan darah ke jantung.

Mengapa Pasien-Pasien Dengan Penyakit Hati Mengembangkan Ascites dan Edema ?

Pada pasien-pasien dengan penyakit hati yang kronis, fibrosis (luka parut) dari hati seringkali terjadi. Ketika scarring (luka parut) berlanjut, kondisinya disebut sirosis hati. Ascites adalah kelebihan cairan yang berakumulasi pada rongga perut (peritoneal). Ia adalah komplikasi dari sirosis dan nampak sebagai tonjolan perut. Peritoneum adalah lapisan bagian dalam dari rongga perut, yang juga membungkus menutupi organ-organ didalam perut seperti hati, kandung empedu, limpa, pankreas, dan usus-usus. Ascites berkembang karena kombinasi dari dua faktor-faktor:

1.       tekanan yang meningkat pada sistim vena yang mengangkut darah dari lambung, usus-usus, dan limpa ke hati (portal hypertension); dan

2.       tingkat yang rendah dari protein albumin dalam darah (hypoalbuminemia). Albumin, yang adalah protein yang utama dalam darah dan yang membantu mempertahankan volume darah, berkurang pada sirosis terutama karena hati yang rusak tidak mampu menghasilkannya yang cukup.

Konsekwensi-konsekwensi lain dari portal hypertension termasuk vena-vena yang membesar pada esophagus (varices), vena-vena terkemuka pada perut, dan limpa yang membesar. Setiap dari kondisi-kondisi ini disebabkan terutama oleh tekanan yang meningkat dan akumulasi dari darah dan kelebihan cairan pada pembuluh-pembuluh darah perut. Cairan dari ascites dapat dikeluarkan dari rongga perut dengan menggunakan syringe dan jarum yang panjang, prosedur yang disebut paracentesis. Analisa dari cairan dapat membantu membedakan ascites yang disebabkan oleh sirosis dari penyebab-penyebab lain ascites, seperti kanker, tuberculosis, gagal jantung congestif, dan nephrosis. Adakalanya, ketika ascites tidak merespon pada perawatan dengan diuretics, paracentesis dapat digunakan untuk mengeluarkan jumlah-jumlah yang besar cairan ascitic.

Peripheral edema, yang biasanya terlihat sebagai pitting edema dari legs dan feet, juga terjadi pada sirosis. Edema adalah konsekwensi dari hypoalbuminemia dan ginjal-ginjal yang menahan garam dan air.

Kehadiran atau ketidakhadiran dari edema pada pasien-pasien dengan sirosis dan ascites adalah pertimbangan yang penting pada perawatan dari ascites. Pada pasien-pasien dengan ascites tanpa edema, diuretics harus diberikan dengan perhatian yang ekstra. Diuresis (menginduksi peningkatan volume kencing dengan penggunaan diuretics) yang terlalu agresif atau cepat pada pasien-pasien ini dapat menjurus pada volume darah rendah (hypovolemia), yang dapat menyebakan gagal ginjal dan hati. Berlawanan dengannya, ketika pasien-pasien yang mempunyai keduanya edema dan ascites menjalani diuresis, cairan edema pada ruang interstitial melayani sedikit banyak sebagai penyangga terhadap perkembangan dari volume darah rendah. Kelebihan cairan interstitial bergerak kedalam ruang-ruang pembuluh darah untuk dengan cepat mengganti volume darah yang menipis.

Mengapa Edema Terjadi Pada Pasien-Pasien Dengan Penyakit Ginjal ?


Edema terbentuk pada pasien-pasien dengan penyakit ginjal untuk dua sebab-sebab:

1.       kehilangan protein yang berat dalam urin, atau

2.       fungsi ginjal (renal) yang terganggu.

Kehilangan protein yang berat dalam urin


Pada situasi ini, pasien mempunyai fungsi ginjal yang normal atau cukup normal. Kehilangan protein yang berat dalam urin (lebih 3.0 gram per hari) dengan edema yang menyertainya diistilahkan nephrotic syndrome. Nephrotic syndrome berakibat pada pengurangan pada konsentrasi dari albumin dalam darah (hypoalbuminemia). Karena albumin membantu mempertahankan volume darah pada pembuluh-pembuluh darah, pengurangan cairan pada pembuluh-pembuluh darah terjadi. Ginjal-ginjal kemudian mencatat bahwa ada penipisan atau pengurangan volume darah dan, oleh karenanya, mencoba untuk menahan garam. Dengan konsekwensi, cairan bergerak kedalam ruang-ruang interstitial, dengan demikian menyebabkan pitting edema.

Perawatan dari penahanan cairan pada pasien-pasien ini adalah untuk mengurangi kehilangan protein kedalam urin dan membatasi garam dalam diet. Kehilangan protein dalam urin mungkin dikurangi dengan penggunaan ACE inhibitors dan angiotensin receptor blockers (ARB's). Kedua kategori-kategori dari obat-obat, yang biasanya digunakan untuk menurunkan tekanan darah, mendorong ginjal-ginjal untuk mengurangi kehilangan protein kedalam urin.

Obat-obat ACE inhibitor termasuk enalapril (Vasotec), quinapril (Accupril), captopril (Capoten), benazepril (Lotensin),trandolapril (Mavik),lisinopril (Zestril atau Prinivil), dan ramipril (Altace).

Angiotensin receptor blockers termasuk losartan (Cozaar), valsartan (Diovan), candesartan (Atacand), dan irbesartan (Avapro).

Penyakit-penyakit ginjal tertentu mungkin berkontribusi pada kehilangan protein dalam urin dan perkembangan edema. Biopsi dari ginjal mungkin diperlukan ubntuk membuat diagnosis dari tipe penyakit ginjal, sehingga perawatan mungkin diberikan.

Fungsi ginjal (renal) yang terganggu


Pada situasi ini, pasien-pasien yang mempunyai penyakit-penyakit ginjal yang mengganggu fungsi renal mengembangkan edema karena kemampuan ginjal yang terbatas untuk mengeluarkan sodium kedalam urin. Jadi, pasien-pasien dengan gagal ginjal dari penyakit apa saja akan mengembangkan edema jika pemasukan sodium mereka melebihi kemampuan ginjal-ginjal mereka untuk mengeluarkan sodium. Lebih lanjut gagal ginjalnya, lebih besar persoalan dari penahanan garam kemungkinan terjadi. Situasi yang paling parah adalah pasien degann gagal ginjal stadium akhir yang memerlukan terapi dialysis. Keseimbangan garam pasien ini secara total diatur oleh dialysis, yang dapat mengeluarkan garam sewaktu perawatan. Dialysis adalah metode pembersihan tubuh dari kotoran-kotoran yang berakumulasi ketika ginjal gagal. Dialysis dilaksanakan dengan mensirkulasikan darah pasien melalui membran (selaput) buatan (hemodialysis) atau dengan menggunakan membran rongga perut pasien sendiri (peritoneal membrane) sebagai permukaan pembersi. Individu-individu yang fungsi ginjalnya menurun pada kurang dari 5% sampai 10% dari normal mungkin memerlukan dialysis.

Definisi Idiopathic Edema

Idiopathic edema adalah pitting edema dari sebab yang tidak diketahui yang terjadi terutama pada wanita-wanita pre-menopause yang tidak mempunyai bukti dari penyakit jantung, hati, atau ginjal. Pada kondisi ini, penahanan cairan pertama mungkin terlihat terutama pre-menstrually (tepat sebelum menstruasi), yang adalah mengapa ia adakalanya disebut "cyclical" edema. Bagaimanapun, ia dapat menjadi persoalan yang lebih tetap dan parah.

Pasien-pasien dengan idiopathic edema seringkali mengambil diuretics untuk mengurangi edema dalam rangka untuk mengurangi ketidaknyamanan dari kembung dan pembengkakan. Secara bertentangan, bagaimanapun, edema pada kondisi ini dapat menjadi lebih persoalan setelah penggunaan dari diuretics. Pasien-pasien dapat mengembangkan penahanan cairan sebagai fenomena yang memantul kembali setiap waktu mereka menghentikan diuretics. Adalah penting untuk berbicara pada dokter anda sebelum menggunakan segala diuretics.

Pasien-pasien denga idiopathic edema nampak mempunyai kebocoran dalam kapiler-kapiler (pembuluh-pembuluh darah peripheral kecil yang menghubungkan arteri-arteri dengan vena-vena) sehingga cairan lewat dari pembuluh-pembuluh darah kedalam ruang interstitial yang mengelilingi. Jadi, pasien dengan idiopathic edema mempunyai volume darah yang berkurang, yang menjurus pada reaksi yang khas dari penahanan garam oleh ginjal-ginjal.

  • Edema leg (kaki) pada pasien-pasien ini dilebih-lebihkan dalam posisi berdiri, karena edema cenderung untuk berakumulasi pada bagian-bagian tubuh yang dekat dengan tanah pada saat itu.
  • Paien-pasien ini seringkali mempunyai edema sekitar mata-mata (periorbital edema) pada pagi hari karena cairan edema berakumulai selama malam hari sekitar mata-mata mereka ketika mereka tidur terbaring rata.

Berlawanan dengannya, edema sekitar mata-mata tidak cenderung berkembang pada pasien-pasien cardiac yang mempertahankan kepala-kepala mereka terangkat pada malam hari karena sesak napas ketika mereka berbaring rata. Pasien-pasien ini secara karakteristik mengalami jumlah-jumlah yang bervariasi dari edema pada bagian-bagian yang berbeda dari tubuh pada waktu hari berbeda.

Pasien-pasien dengan idiopathic edema seringkali menjadi tergantung pada diuretics, dan ketergantungan ini seirngkali sulit untuk dipotong. Periode sepanjang tiga minggu lepas dari diuretics mungkin diperlukan untuk memutus siklus ketergantungan. Penarikan dari diuretics mungkin menjurus pada penahanan cairan yang menghasilkan ketidaknyamanan dan pembengkakan utama. Lebih jauh, ada risiko-risiko yang tertentu yang berhubungan dengan penggunaan diuretics yang berkepanjangan pada individu-individu ini, yang dipersulit oleh kecenderungan untuk meningkatkan dosis-dosis dari diuretics.

Sebagai akibat dari penggunaan dan penyalahgunaan diuretic yang kronis, pasien-pasien mungkin mengembangkan:

  • kekurangan potassium,
  • pengurangan volume darah dalam pembuluh-pembuluh darah, dan
  • kekurangan atau gagal ginjal.

Efek-efek sampingan lain dari diuretics termasuk:

  • gula darah tinggi (diabetes),
  • asam urat tinggi (gout),
  • kejang-kejang otot, payudara-payudara yang peka dn membesar (gynecomastia), dan
  • pancreatitis (peradangan dari pankreas).

Meskipun penarikan dari diuretics adalah faktor yang paling penting dalam merawat paasien-pasien ini, obat-obat lain telah digunakan untuk mencoba mengecilkan penahanan cairan. Obat-obat ini termasuk ACE inhibitors, amphetamines dosis rendah, ephedrine, bromocriptine (Parlodel), atau levodopa-carbidopa (Sinemet) dalam kombinasi. Bagaimanapun, keefektifan-keefektifan mereka adalah tidak menentu dan efek-efek sampingan dari obat-obat ini mungkin terjadi. Contohnya, hipotensi (tekanan darah rendah) mungkin terlihat dengan penggunaan dari ACE inhibitors, terutama jika pasien juga meminum diuretics.

Kekurangan Vena Menyebabkan Edema

Vena-vena pada tungkai-tungkai (legs) bertanggung jawab untuk mengangkut darah naik ke vena-vena dari torso, dimana ia kemudian dibalikan ke jantung. Vena-vena dari legs mempunyai klep-klep yang mencegah aliran balik dari darah didalam mereka. Venous insufficiency adalah ketidakmampuan dari vena-vena yang terjadi karena pelebaran atau pembesaran dari vena-vena dan disfungsi dari klep-klep mereka. Ini terjadi, misalnya, pada pasien-pasien dengan varicose veins. Venous insufficiency menjurus pada backup dari darah dan meningkatkan tekanan pada vena-vena, dengan demikian berakibat pada edema dari legs (tungkai-tungkai) dan feet (kaki-kaki). Edema dari legs juga dapat terjadi dengan episode dari deep vein thrombophlebitis, yang adalah bekuan atau gumpalan darah didalam vena yang meradang. Pada situasi ini, bekuan atau gumpalan pada deep vein menghalangi kembalinya darah, dan dengan konsekwensi menyebabkan tekanan balik yang meningkat pada vena-vena kaki (leg).

Venous insufficiency adalah persolan yang terlokalisir pada legs, pergelangan-pergelangan kaki (ankles), dan feet. Satu kaki (leg) mungkin lebih dipengaruhi daripada yang lain (asymmetrical edema). Berlawanan dengannya, penyakit-penyakit systemic yang berhubungan dengan penahanan cairan umumnya menyebabkan jumlah yang sama dari edema pada kedua kaki-kaki (legs), dan dapat juga menyebabkan edema dan pembengkakan ditempat lain dalam tubuh. Respon pada terapi dengan obat-obat diuretic pada pasien-pasien dengan venous insufficiency cenderung tidak memuaskan. Ini karena berkumpulnya cairan yang terus menerus pada ekstrimitas bagian bawah membuatnya sulit diuretics untuk mengerahkan cairan edema. Pengangkatan tungkai-tungkai (legs) secara periodok sepanjang hari dan penggunaan dari compression stockings mungkin meredakan edema. Beberapa pasien-pasien memerlukan perawatan secara operasi untuk menghilangkan edema yang kronis yang disebabkan oleh venous insufficiency.

Diuretics Digunakan Untuk Merawat Edema

Edema dapat menjadi persoalan pada penyakit-penyakit systemic dari jantung, hati atau ginjal-ginjal. Terapi diuretic dapat diawali, seringkali mengurangi edema. Diuretics yang paling kuat adalah loop diuretics, disebut demikian karena mereka bekerja pada bagian dari tubules ginjal yang dirujuk sebagai loop of Henle. Tubules ginjal adalah saluran-saluran kecil yang mengatur keseimbangan garam dan air, sementara mengangkut urin yang terbentuk. Clinical loop diuretics yang tersedia adalah:

  • furosemide (Lasix),
  • torsemide (Demadex), dan
  • butethamine (Bumex).

Dosis-dosis dari diuretics ini bervariasi tergantung pada keadaan-keadaan klinis. Obat-obat ini dapat diberikan secara otal, meskipn pasien-pasien yang sakit dengan serius dirumah sakit mungkin menerima mereka secara intravena untuk respon yang lebih segera atau efektif. Jika satu dari loop diuretics tidak efektif sendirian, ia mungkin digabungkan dengan agent yang bekerja lebih jauh kebawah (lebih distally) dalam tubule. Agent-agent ini termasuk diuretics tipe thiazide, seperti hydrochlorothiazide (HydroDIURIL), atau tipe diuretic yang serupa namun lebih kuat yang disebut metolazone (Zaroxolyn). Ketika diuretics yang bekerja di tempat-tempat berbeda dalam ginjal digunakan bersama-sama, responnya seringkali lebih besar daripada respon-respon yang digabungkan pada individual diuretics (synergistic response).

Beberapa diuretics seringjali menyebabkan kehilangan yang berlebihan dari potassium dalam urin, menjurus pada pengurangan potassium tubuh. Obat-obat ini termasuk loop diuretics, thiazide diuretics, dan metolazone. Pasien-pasien pada diuretics ini umumnya dinasehati untuk meminum suplemen-suplemen potassium dan/atau untuk memakan makanan-makanan yang tinggi potassiumnya. Makanan-makanan tinggi potassium termasuk buah-buahan tertentu seperti:

  • pisang,
  • jus jeruk,
  • tomat-tomat, dan
  • kentang-kentang.

Pasien-pasien dengan fungsi ginjal yang lemah seringkali tidak memerlukan suplemen-suplemen potassium dengan diuretics karena ginjal-ginjal mereka yang lemah cenderung untuk menahan potassium. Pada kejadian-kejadian tertentu, volume urin yang diinduksi oleh diuretic dapat diperbaiki dengan menambah diuretic hemat potassium, satu yang tidak menyebabkan pengurangan potassium. Diuretics ini termasuk spironolactone (Aldactone), triamterene (Dyrenium, komponen dari Dyazide), dan amiloride (Midamor). Menambah satu dari diuretics ini pada regimen diuretic pasien mungkin menghindarkan keperluan untuk suplemen-suplemen potassium. Diuretic lain yang dapat digunakan adalah acetazolamide (Diamox), yang menetralkan perkembangan dari konsentrasi yang meningkat dari bicarbonate (terlalu banyak alkali) dalam darah. Bicarbonate yang meningkat adakalanya terjadi pada pasien-pasien yang menerima diuretics lain.

Radang ginjal nefritis


Nefritis adalah kerusakan pada bagian glomerulus ginjal akibat infeksi kuman umumnya bakteri streptococcus. Akibat nefritis ini seseorang akan menderita uremia atau edema. Uremia adalah masuknya kembali urine (C5H4N4O3) dan urea ke dalam pembuluh darah sedangkan edema adalah penimbunan air di kaki karena terganggunya reabsorpsi air. Nefritis akut banyak diderita oleh anak-anak dan remaja yang disebabkan oleh infeksi penyakit menular. Sedangkan nefritis kronis yang diderita oleh orangtua ditandai dengan tekanan darah tinggi dan pengerasan pembuluh darah ginjal.

PENYEBAB Peradangan ginjal biasanya disebabkan oleh infeksi, seperti yang terjadi pada pielonefritis atau suatu reaksi kekebalan yang keliru dan melukai ginjal.

Suatu reaksi kekebalan yang abnormal bisa terjadi melalui 2 cara:

Suatu antibodi dapat menyerang ginjalnya sendiri atau suatu antigen (zat yang merangsang reaksi kekebalan) menempel pada ginjal


Antigen dan antibodi bergabung di bagian tubuh yang lain dan kemudian menempel pada sel-sel di dalam ginjal.
 
GEJALA Tanda-tanda dari nefritis adalah hematuria (darah di dalam air kemih), proteinuria (protein di dalam air kemih) dan kerusakan fungsi hati, yang tergantung kepada jenis, lokasi dan beratnya reaksi kekebalan. NEFRITIS atau peradangan ginjal, adalah salah satu penyakit ginjal yang sering ditemui.

Gejala utamanya adalah tampaknya elemen seperti albumin di dalam air seni.

Kondisi ini disebut albuminuria. Sel-sel darah merah dan darah putih dan serpihan granular yang kesemuanya tampak dalam pemeriksaan mikroskopik pada air seni.

Kebotakan


 
Anda mungkin orang yang suka dengan rambut indah dan lebat. Jika Anda orang yang mempunyai rambut yang demikian, maka Anda adalah orang yang sangat beruntung. Ya, rambut yang ada di kepala kita adalah mahkota dari tubuh kita. Tanpa adanya sehelai rambut di kepala tubuh kita ada yang kurang.

Orang yang tidak punya rambut di kepala (botak) rasanya kurang indah untuk dipandang. Selain itu, rambut yang ada di kepala berfungsi sebagai pelindung kulit kepada dan organ-organ yang ada di kepala dari sengatan matahari dan juga benda-benda asing. Namun, bagi orang-orang tertentu memang ada yang menginginkan botak karena tuntutan profesi atau pekerjaan. Tetapi, diantara jutaan manusia yang ada di dunia ini tentu yang paling banyak adalah menginiginkan di kepalanya tumbuh rambut yang indah dan lebat.

Rambut yang lebat sering kali hilang begitu saja. Pada sebagian atau bahkan hampir seluruh kulit kepala kehilangan rambut karena sesuatu hal. Berikut ini 10 penyebab kerontokan rambut dan kebotakan seperti dilansir dari laman DNA Health (29/03/2013).

1. Stres
Gaya hidup serba cepat dan sibuk dapat meningkatkan tingkat stres kita. Sejumlah penelitian, stres dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan mulai dari yang kecil seperti sakit kepala ancaman penyakit seperti serangan jantung. Ternyata stres juga dapat menyebabkan kerontokan rambut, yang pada akhirnya dapat menyebabkan kebotakan.

2. Riwayat keluarga
Jika memang ada riwayat keluarga yang mengalami kerontokan atau kebotakan, tidak banyak yang dapat Anda lakukan. Anda hanya dapat mengurangi kesempatan Anda kehilangan banyak rambut dengan mengikuti diet yang baik dan gaya hidup, dan menghindari hal-hal yang dapat memberikan kontribusi untuk mempercepat rambut rontok.

3. Alat styling rambut
Blow pengeringan rambut Anda setelah mandi mungkin tampaknya menjadi metode yang mudah dan tidak merepotkan, namun banyak penelitian menunjukkan bahwa pukulan pengeringan rambut Anda setiap hari bisa berkontribusi banyak rambut rontok. Perawatan styling lain seperti meluruskan dan keriting jika dilakukan sering, berkontribusi pada kerontokan rambut yang tertinggal pada sisir Anda.

4. Perubahan hormonal
Fluktuasi kadar hormon, terutama selama kehamilan dan persalinan juga dapat menyebabkan rambut rontok yang luas. Tiroid ketidakseimbangan, menopause dan kondisi hormon lain yang terkait juga dapat bertanggung jawab atas rambut rontok.

5. Sering menggunakan produk kimia
Sampo, conditioner dan bahkan minyak rambut saat ini sarat dengan bahan kimia yang mengacaukan kesehatan rambut Anda. Kebanyakan kosmetik produk yang kita beli saat ini mengandung bahan kimia berbahaya yang berkontribusi terhadap melemahnya batang rambut, membuat Anda lebih rentan terhadap rambut rontok dan masalah rambut lain yang terkait.

6. Junk food
Junk food atau makanan cepat saji dikritik dan bertanggung jawab untuk hampir semua kondisi kesehatan, dan itu sebagian besar karena junk food tidak memberikan tubuh Anda setiap nutrisi. Hidup pada junk food bisa menyebabkan kekurangan gizi, yang dapat berkontribusi untuk kebotakan. Orang-orang yang memiliki gangguan makan juga lebih mungkin menderita kerontokan rambut luas.

7. Kondisi cuaca sekitar
AC di kantor Anda dan rumah mungkin tampak nyaman dan nyaman, tetapi mungkin tidak sama untuk rambut Anda. Menjadi rapuh dan rentan terhadap kerusakan, rambut merespon paling parah terhadap setiap perubahan atmosfer.

8. Jenis kelamin
Meskipun rambut rontok dan kebotakan bisa terjadi pada pria dan wanita,namun perempuan cenderung kehilangan rambut seragam seluruh kulit kepala, sedangkan laki-laki cenderung kehilangan rambut dalam pola yang khas (garis rambut surut). Imun secara otomatis yang terbentuk pada tubuh yang paling sering terjadi pada pria, juga dianggap bertanggung jawab untuk kebotakan.

9. Kurang tidur
Insomnia, narkolepsi dan gangguan tidur dapat mempengaruhi kesehatan rambut Anda, dan dari waktu ke waktu, hal itu juga dapat menyebabkan kebotakan.

10. Pengobatan dan perawatan
Sebuah insiden mengubah hidup berat seperti kecelakaan membangun banyak rasa sakit mental dan trauma. Untuk menambah ini, perawatan dan obat yang mengikutinya hanya memperburuk kesehatan rambut Anda. Terlalu sering menggunakan obat-obatan tertentu dan dosis tinggi (seperti di kemoterapi) dapat menyebabkan rambut rontok berlebihan dan kebotakan.

Jadi sekarang Anda sudah tahu apa yang mungkin menyebabkan rambut Anda rontok. Saatnya untuk menelusuri apa yang dapat Anda lakukan tentang penyebab kerontokan tersebut.

Pengobatan:

Akupunktur dan herbal sangat efektif dalam mengatasi kebotakan dengan berbagai sebab. Akupunktur dan herbal mampu meransang pertumbuhan rambut baru yang sehat di samping mengobati penyebab kebotakan. Dengan terapi yang teratur penderita bisa mendapatkan rambut yang hitam lebat sembuh dari kebotakan.

Radang hidung rinitis


Rinitis adalah radang selaput hidung. Rinitis alergi ditandai dengan gejala kompleks yang terdiri dari kombinasi dari: Bersin, hidung tersumbat, gatal hidung, dan Rhinorrhea. Mata, telinga, sinus, dan tenggorokan juga dapat terlibat. Rhinitis alergi adalah penyebab paling umum dari rhinitis. Ini adalah kondisi yang sangat umum, mempengaruhi sekitar 20% dari populasi.

Meskipun rinitis alergi bukan kondisi yang mengancam jiwa, komplikasi dapat terjadi dan kondisi secara signifikan dapat mengganggu kualitas hidup , yang mengarah pada sejumlah biaya tidak langsung.

Pengobatan


Jika Anda adalah rhinitis alergi ringan, Anda dapat mengobati gejala sendiri:

   dengan over-the-counter obat - seperti long-acting, non-penenang antihistamin dan dekongestan untuk mengurangi kemacetan dan hidung meler (lihat di bawah).
   dengan menghindari alergen tertentu yang memicu kondisi (baca lebih lanjut tentang mencegah rinitis alergi)
   menggunakan hidung douching - teratur membilas hidung Anda dengan larutan garam untuk menjaga hidung Anda bebas dari iritasi

Anda harus mengunjungi dokter jika gejala yang lebih parah dan mempengaruhi kualitas hidup Anda, dan self-help tindakan tidak efektif. Pilihan pengobatan dijelaskan dibawah. Obat

Obat tidak akan menyembuhkan alergi Anda, tetapi dapat digunakan untuk mengobati gejala umum, seperti hidung meler, mulut gatal dan bersin.

Jika gejala yang disebabkan oleh alergen musiman, seperti serbuk sari, Anda harus dapat berhenti minum obat Anda setelah risiko pajanan telah berlalu.

Kunjungi dokter jika gejala tidak merespon pengobatan setelah dua minggu. Antihistamin

Antihistamin meringankan gejala rinitis alergi dengan menghalangi aksi dari kimia yang disebut histamin, yang tubuh melepaskan ketika berpikir itu sedang diserang dari alergen.

Anda dapat membeli tablet antihistamin over-the-counter dari apoteker tanpa resep, tetapi antihistamin semprot hidung hanya tersedia dengan resep.

Antihistamin kadang-kadang dapat menyebabkan kantuk. Jika ou membawa mereka untuk pertama kalinya, melihat bagaimana Anda bereaksi terhadap mereka sebelum mengemudi atau mengoperasikan mesin berat.

Secara khusus, antihistamin dapat menyebabkan kantuk jika Anda minum alkohol saat tking mereka. Kortikosteroid

Jika Anda memiliki gejala yang sering atau terus-menerus, dan Anda memiliki penyumbatan hidung atau polip hidung, dokter mungkin merekomendasikan obat semprot hidung atau tetes yang mengandung kortikosteroid.

Kortikosteroid membantu mengurangi peradangan dan pembengkakan. Mereka membutuhkan waktu lebih lama untuk bekerja dari antihistamin, tapi efeknya lebih lama.

Efek samping dari kortikosteroid inhalasi jarang terjadi, tetapi bisa termasuk kekeringan, iritasi hidung dan mimisan.

Jika Anda memiliki serangan yang sangat parah gejala dan membutuhkan bantuan cepat, dokter mungkin meresepkan kursus singkat tablet kortikosteroid yang berlangsung 5-10 hari. Nasal dekongestan

Dekongestan nasal membantu meringankan hidung tersumbat dan biasanya tersedia over-the-counter. Mereka dapat diambil sebagai tablet, kapsul, atau cairan semprot hidung.

Dekongestan hidung tidak boleh digunakan untuk mengobati rhinitis alergi selama lebih dari 5-7 hari. Menggunakan mereka lebih lama dapat membuat Anda lebih parah kemacetan.

Anda tidak harus menggunakan dekongestan hidung jika Anda mengambil jenis antidepresan yang dikenal sebagai inhibitor monoamine oxidase (MAOI),. Add-on perawatan

Jika rhinitis alergi Anda tidak menanggapi pengobatan, dokter dapat memilih untuk menambah pengobatan asli Anda. Mereka mungkin menyarankan agar Anda:

   meningkatkan dosis kortikosteroid Anda semprot hidung
   menggunakan kursus jangka pendek dari obat semprot hidung dekongestan untuk mengambil dengan obat lain
   menggabungkan penggunaan tablet antihistamin dengan semprot hidung kortikosteroid dan mungkin dekongestan
   menggunakan obat semprot hidung yang mengandung obat yang disebut ipratropium, yang akan membantu mengurangi nasal discharge yang berlebihan
   menambahkan obat antagonis reseptor leukotrien

Jika Anda tidak menanggapi add-on perawatan, Anda akan dirujuk ke spesialis untuk penilaian lebih lanjut dan pengobatan. Hyposensitisation (imunoterapi)

Hyposensitisation, juga dikenal sebagai immunotherapy, merupakan salah satu jenis pengobatan digunakan untuk beberapa alergi. Ini hanya cocok untuk orang dengan beberapa jenis alergi, seperti demam, dan biasanya hanya dipertimbangkan jika gejala yang berat.

Hyposensitisation bertahap memperkenalkan semakin banyak alergen ke dalam tubuh Anda untuk membuatnya kurang sensitif terhadap alergen.

Alergen ini biasanya disuntikkan di bawah kulit lengan atas Anda. Anda awalnya akan diberikan suntikan dengan interval mingguan, dengan dosis alergen yang secara bertahap meningkat.

Serta menggunakan suntikan, imunoterapi juga dapat dilakukan dengan menggunakan tablet yang mengandung alergen, seperti serbuk sari rumput, yang ditempatkan di bawah lidah Anda.

Ketika Anda mencapai dosis yang efektif dalam mengurangi reaksi alergi Anda (dosis pemeliharaan), Anda akan perlu untuk melanjutkan dengan suntikan atau tablet selama tiga tahun.

Imunoterapi hanya harus dilakukan di bawah pengawasan yang ketat dari dokter yang terlatih khusus karena ada risiko dapat menimbulkan reaksi alergi yang serius.

Sakit Kepala


Sakit kepala adalah masalah universal, dengan prevalensi hampir 99%, dan merupakan alasan paling umum untuk rujukan neurologis. Sakit kepala bis memiliki makna klinis sedikit akan tetapi juga mungkin menjadi pertanda adanya penyakit yang mengancam jiwa.(mayo)Rasa sakit pada kepala disebabkan oleh traksi/penarikan, perpindahan, peradangan, spasme dari pembuluh darah, atau distensi dari struktur di kepala atau leher yang sensitif terhadap rasa nyeri.

Salah satu jenis sakit kepala yang juga banyak dikeluhkan adalah sakit kepala sebelah atau migrain. Serangan sakit kepala migrain terasa lebih menyiksa dan terkadang datang tiba-tiba. Penderita migrain akan merasakan nyeri dan berdenyut seperti dipukuli dan ditarik-tarik dan biasanya disertai dengan gangguan saluran cerna seperti mual dan muntah. Penderitanya pun cenderung menjadi lebih sensitif terhadap cahaya, suara dan bau-bauan. Hal itu tentu amat mengganggu dan bisa menghambat segala aktifitas si penderita.

Kata migrain berasal dari bahasa Yunani yaitu hemicrania (hemi = setengah, cranium = tengkorak kepala). Serangan sakit kepala migrain dapat terjadi beberapa kali setahun sampai beberapa kali seminggu, dengan lama serangan biasanya 1-2 jam. Migrain atau sakit kepala sebelah sebenarnya belum diketahui secara pasti penyebabnya. Namun, diperkirakan jenis sakit kepala ini disebabkan karena adanya hiperaktifitas impuls listrik otak yang meningkatkan aliran darah di otak sehingga terjadi pelebaran pembuluh darah otak serta proses inflamasi (luka radang). Ada juga Sakit kepala tipe ketegangan (tension type headache, atau TTH) cirinya adalah kedua sisi kepala seperti diremas dengan kencang, tapi tidak disertai gejala lain (tidak mual, muntah, sensitif cahaya, dan lain-lain).

Sakit kepala sebagian besar bersifat primer yaiatu tanpa ada penyakit yang mendasarinya seperti migrain, cluster, dan tension type headache. Meskipun demikian ada juga sakit kepala yang disebabkan oleh sebuah proses yang mendasari penyakit atau kondisi atau biasa disebut sakit kepala sekunder, dimana kondisi ini harus menjadi fokus awal dalam evaluasi diagnostik sakit kepala. Manifestasi dari penyakit sistemik yang mendasari dapat membantu dalam diagnosis etiologi sakit kepala dan harus selalu dicari. Karena jika sampai terlambat bisa berakibat fatal.

Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dari sakit kepala yang menjadi pertanda sakit kepala sekunder.



  1. Profil temporal/waktu.sakit kepala yang akut/mendadak menunjukkan penyebab vaskular. Dalam hal ini, yang paling dipertimbangkan sebagai diagnostik serius adalah perdarahan ''subarachnoid'', perdarahan dari malformasi arteriovenosa, hipofisis pitam, dan perdarahan ke dalam lesi massa. Jika ditemukan keluhan ini pemeriksaan CT-scan merupakan pemeriksaan tambahan yang disarankan.
  2. Profil lain yang mengkhawatirkan adalah percepatan pola sakit kepala. Paling umum, pola ini

terjadi pada pasien yang telah menggunakan obat analgesik secara berlebihan, tetapi juga ada kemungkinan penyebabnya akibat lesi massa yang membesar seperti tumor atau hematoma subdural.

  1. Sebuah sakit kepala yang baru saja dialamai oleh pasien dengan keganasan atau orang yang yang immunocompromised harus selalu diselidiki. Karena pertimbangan diagnostik metastasis, carcinomatous atau infeksi meningitis, dan abses otak,
  2. Pasien dengan sakit kepala yang juga disertai demam, leher kaku, ruam, atau tanda-tanda lain dari penyakit sistemik juga perlu dicurigai terkena penyakit infeksi seperti: Meningitis, Ensefalitis,

penyakit Lyme, dan infeksi sistemik yang berhubungan dengan sakit kepala.

  1. Penurunan berat badan terakhir mungkin menyertai keganasan, arteritis sel raksasa, atau depresi.
  2. Demam atau kedinginan mungkin menunjukkan infeksi sistemik atau meningitis.
  3. Dispnea atau gejala lain dari penyakit jantung meningkatkan kemungkinan endokarditis infektif subakut dan abses otak yang dihasilkan.
  4. Gangguan visual menunjukkan kelainan mata (misalnya, glaukoma), migrain, atau proses intrakranial yang melibatkan saraf optik atau saluran atau jalur penglihatan sentral.
  5. Mual dan muntah yang umum di migrain dan sakit kepala biasanya merupakan tanda sindrom pasca trauma atau dapat dilihat sebagai perkembangan dari lesi massa. Beberapa pasien dengan migrain

juga melaporkan bahwa diare bisa turut menyertai serangan.

  1. Fotofobia mungkin menonjol di migrain dan meningitisakut atau perdarahan subarachnoid.
  2. Mialgia sering menyertai tension type headache, namun bisa juga akibat dari infeksi virus ataupun arteritis sel raksasa.
  3. ;Ipsilateral:satu sisi rinore dan lakrimasi selama sakit kepala menandakan serangan cluster.
  4. Kehilangan kesadaran sementara mungkin diakibatkan karena migrain atau neuralgia glosofaringeal.

Epidemiologi



Migrain

Meskipun banyak orang di masyarakat umumnya mengalami tension type headache (TTH) dibanding migrain, akan tetapi sebagian besar orang yang menderita sakit kepala mencari pengobatan ketika menderita migrain. Lebih dari 90% dari 1203 pasien konsultasi dokter umum datang dengan keluhan sakit kepala didiagnosis dengan migrain sebagai penyebab keluhan mereka. Meskipun prevalensi pasien dokter umum yang didiagnosis migrain cukup banyak diantara pasien sakit kepala, akan tetapi pasien sendiri seringkali yakin bahwa sakit kepala yang mereka alami diakibatkan oleh penyakit sinus.

Pengobatan dengan akupunktur
Pengobatan terbaik untuk sakit kepala sampai saat ini adalah dengan akpunktur. Mengatasi berbagai sakit kepala tanpa bahan kimia dan tanpa efek samping.

Hipertiroid


Hipertiroid berarti tiroid Anda membuat terlalu banyak hormon tiroid. Kelenjar tiroid terletak di leher. Ia menghasilkan hormon yang dilepaskan ke dalam aliran darah untuk mengontrol pertumbuhan tubuh dan metabolisme.

Gejala hipertiroid mungkin termasuk denyut jantung yang cepat, hiperaktif, kelemahan otot, penurunan atau kenaikan berat badan mendadak, nafsu makan meningkat dan kepekaan terhadap panas. Kondisi ini lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria.

Hipertiroid, juga dikenal sebagai overactive thyroid (tiroid yang terlalu aktif), adalah suatu kondisi medis yang disebabkan oleh tingkat abnormal tinggi hormon tiroid dalam aliran darah. Kelenjar tiroid menghasilkan jumlah yang berlebihan dari hormon tiroid.

Memiliki hormon tiroid terlalu banyak dapat membuat banyak hal dalam kecepatan tubuh Anda. Anda bisa menurunkan berat badan dengan cepat, memiliki detak jantung yang cepat, berkeringat banyak, atau merasa gugup dan moody.

Atau Anda mungkin tidak memiliki gejala sama sekali. Sementara dokter Anda melakukan tes untuk alasan lain, ia mungkin menemukan bahwa Anda memiliki hipertiroid.

Tanda-Tanda dan Gejala Hipertiroid

Anda mungkin tidak memiliki gejala sama sekali. atau:

  • Anda mungkin merasa gugup, murung, lemah, atau lelah.
  • Tangan Anda mungkin goyang, jantung Anda mungkin berdetak cepat, atau Anda mungkin memiliki masalah pernapasan.
  • Anda mungkin panas dan berkeringat atau memiliki kulit gatal, merah dan hangat.
  • Anda mungkin buang air besar lebih banyak dari biasanya.
  • Anda mungkin memiliki rambut rontok.
  • Anda dapat menurunkan berat badan meskipun Anda makan sama atau lebih banyak dari biasanya.

Jika Anda memiliki gejala-gejala tersebut, hubungi dokter Anda. Tanpa pengobatan, hipertiroid bisa menyebabkan masalah jantung, masalah tulang, dan kondisi berbahaya yang disebut thyroid storm (badai tiroid).


Pengobatan dengan TCM:

Pengobatan hipertiroid dengan herbal TCM sangatlah efektif, di mana dapat langsung menuju sasaran, memperbaiki kelenjar tiroid yang berfungsi abnormal. Selain itu juga mengatasi berbagai komplikasi dan gejala dari hipertiroid seperti kelenjar gondok yang membesar, mata yang menonjol, dll.